- youtube@kemenparekraf
Heboh Wacana Pungutan Iuran Kepariwisataan Melalui Tiket Penerbangan, Menparekraf Jamin Harga Tiket Tidak Akan Bertambah Mahal
Jakarta, tvOnenews.com - Rencana pemerintah untuk memungut iuran kepariwisataan langsung membuat heboh. Pasalnya, rencana pungutan iuran kepariwisataan ini akan ditambahkan ke harga tiket pesawat terbang.
Rencana ini mencuat setelah terbitnya undangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Dana Pariwisata Berkelanjutan.
Dalam undangan tertanggal 20 April 2024 ini, rapat koordinasi yang dipimpin oleh Plt Asiseten Deputi Akses Permodalan Parekraf ini, akan digelar pada Rabu, 24 April 2024 mendatang.
Rapat koordinasi biasa ini membuat heboh karena agenda rapatnya ditulis tentang pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan.
Menanggapi rencana tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui adanya rencana rapat untuk membahas tentang pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan tersebut.
Namun, dia menyebutkan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan, dan belum diputuskan secara resmi.
"Memang ada rencana untuk rapat tentang dana pariwisata berkelanjutan," kata Sandiaga Uno dalam konperensi pers secara virtual, Senin(22/4).
Meski ada rencana pungutan, Sandiaga Uno mengaku pemerintah tidak akan menambah beban masyarakat di tengah mahalnya harga tiket pesawat saat ini.
"Per hari ini jangan khawatir, tidak akan membebani masyarakat dengan harga tiket yang lebih mahal lagi seperti yang dikeluhkan
bahwa ini masih dalam kajian,dan tentunya kita menyadari sepenuhnya, dari masukan masyarakat bahwa harga tiket masih mahal, dan kita tidak akan menambah beban," kata Sandiaga.
Dia menyebut bahwa rencana pungutan tersebut merupakan salah satu opsi yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengumpulkan dana kepariwisataan.
Dana kepariwisataan ini nantinya akan dibentuk sebagai dana abadi yang bisa digunakan pemerintah untuk kegiatan promosi pariwisata nasional, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Tentunya (sumber dana) awalnya itu dari anggaran pemerintah, membentuk seperti dana abadi sehingga bisa mendukung kegiatan nation branding kegiat even skala nasional dan internasional dan promosi pariwisata kita," kata Sandiaga Uno. (hsb)