Cek Harga Perangkat dan Biaya Bulanan Internet Starlink di Indonesia.
Sumber :
  • Starlink

Benarkah Starlink Lebih Murah dari Layanan Internet Lokal? Cek Harga Perangkat, Biaya Bulanan, dan Kecepatannya di Indonesia

Selasa, 23 April 2024 - 06:45 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Masuknya layanan internet Starlink di Indonesia sempat membuat cemas Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Pasalnya, layanan berbasis konstelasi satelit SpaceX milik Elon Musk tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada kelangsungan bisnis internet domestik.

Namun demikian, masuknya Starlink di Indonesia juga dapat menjadi solusi layanan internet di daerah-daerah yang tidak terjangkau jaringan kabel optik.

Untuk diketahui, Starlink merupakan layanan internet yang memanfaatkan ribuan konstelasi satelit Low Earth Orbit (LEO) yang telah diluncurkan SpaceX. Umumnya, satelit Starlink mengorbit di ketinggian 550 kilometer di atas permukaan bumi.

Hingga Maret 2024, setidaknya terdapat 5.504 satelit Starlink yang mengorbit di angkasa, yang mana 5.442 di antaranya telah beroperasi.

Berbasis teknologi tersebut, Starlink diklaim dapat menyediakan layanan internet murah dan super cepat. Lantas, berapakah harga yang ditawarkan Starlink Indonesia.

Mengutip dari situs resmi, harga langganan untuk paket rumahan Starlink dibanderol dengan biaya Rp750.000 per bulan. Selain harga bulanan, pelanggan membutuhkan perangkat keras atau antena yang dipatok dengan harga Rp7.800.000.

Namun, belum Starlink Indonesia belum mencantumkan berapa kecepatan yang diperoleh untuk internet unlimited tersebut. Situs resmi Starlink Indonesia belum mencantumkan rincian kecepatan yang akan didapatkan pelanggan.

Jika melihat harga paket yang sama di Amerika, paket rumahan biasanya memiliki kecepatan 25-220 Mbps. Selain paket rumahan atau residential, nantinya juga akan paket Bisnis (lebih dari 220 Mbps), Roam (5–50 Mbps), Mobility (220 Mbps), dan Maritime (220 Mbps).

Lebih lanjut, Starlink Indonesia saat ini masih menyediakan  paket uji coba selama 30 hari. Apabila pelanggan tidak puas, maka akan dapat pengembalian dana penuh.

Lantas, apakah harga tersebut lebih murah daripada provider internet domestik? Untuk saat ini, jawabannya adalah relatif.

Pasalnya, definisi murah yang ditawarkan Starlink adalah soal efisiensi dan keterjangkauan geografis. Mengingat, masih banyak wilayah di Indonesia saat ini belum dijangkau jaringan kabel optik.

Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berharap Starlink Indonesia dapat melayani daerah 3T, yakni terdepan, terluar, dan tertinggal.

"Dari sisi teknologi dia itu kan satu teknologi yang mengatasi persoalan geografis begitu, posisinya kan di atas," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong di Jakarta, 17 April 2024.

"Kalau fiber optik kan kualitas bagus tapi mahal, terus medannya kalau ada gangguan gempa aja di bawah laut, putus barang itu," tambahnya.

Saat ini, Starlink sudah mulai mengurus izin operasi di Indonesia. ISP asal Amerika Serikat tersebut mengajukan permohonan izin penggunaan teknologi VSAT dan izin sebagai penyedia layanan internet.

Terkait kekhawatiran akan merusak bisnis internet domestik, baru-baru ini Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan resmi berkolaborasi dengan PT. Starlink Services Indonesia (Starlink).

"Tujuannya, kehadiran Starlink dapat bermanfaat untuk ekosistem internet di Indonesia. Baik itu dari segi kerjasama infrastruktur mereka dan juga akses dari Indonesia Internet Exchange (IIX) APJII sehingga dapat meningkatkan asas saling bermanfaat untuk anggota dan masyarakat," kata Muhammad Arif selaku Ketum APJII, Senin (22/4/2024). (rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:31
02:50
03:27
02:06
Viral