Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
Sumber :
  • Istimewa

Sebut Anjloknya Rupiah dan IHSG Masih Lebih Baik dari Negara Asia Lain, Menko Airlangga: Neraca Perdagangan Surplus Positif

Selasa, 23 April 2024 - 10:15 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa anjloknya nilai tukar rupiah dan turunnya IHSG masih lebih baik dibanding beberapa negara Asia lain.

Dalam pernyataan pers secara resmi di Jakarta pada Senin, 22 April 2024 sore, Airlangga tak menampik bahwa rupiah terdepresiasi hingga 5,16 persen year to date (ytd) atau berada di level Rp16.235.

Namun, Airlangga menegaskan bahwa depresiasi juga dialami mata uang beberapa negara lain di Asia. Misalnya saja Dolar Taiwan yang anjlok 5,95 persen, Won Korea Selatan terdepresiasi 6,62 persen, Baht Thailand turun 7,78 persen, serta Yen Jepang terkoreksi 8,83 persen.

"Jadi Indonesia relatif fundamental cukup bagus," kata Menko Airlangga di Jakarta dikutip pada Selasa (23/4/2024).

Resiliensi perekonomian Indonesia juga tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat lebih baik dibandingkan indeks saham lainnya.

Pada penutupan bursa Senin sore, IHSG melemah hingga 13,50 poin atau 0,19 persen ke posisi 7.073,81.

"Walaupun turun sedikit ke 7.072, namun lebih baik dari Hong Kong dan Thailand. Hong Kong minus 3,14, Thailand minus 4,78," kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan bahwa obligasi Indonesia menunjukkan peningkatan dari 645 persen ke 702 persen.

Kendati demikian, Airlangga tak menepis bahwa emas dan nikel mengalami kenaikan konflik geopolitik.

Selanjutnya, Menko Airlangga menyampaikan neraca perdagangan Indonesia turut mengalami surplus positif di angka Rp4,47 miliar per Maret 2024.

"Ini lebih tinggi dibandingkan Februari maupun Maret tahun lalu. Surplus beruntun 47 bulan secara berturut-turut,"

Dilihat segi stabilitas makro, Airlangga menyampaikan inflasi per Maret 2024 yang tercatat senilai 3,05 persen secara tahunan (yoy), dan masih di dalam rentang 2,5 persen plus minus 1.

Berbagai lembaga pemeringkat juga telah memberikan ranking yang positif untuk Indonesia. Misalnya saja Lembaga Pemerintah Moody's yang mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) atau rating kredit Indonesia pada leringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade dengan outlook stabil pada 16 April 2024.

"Moodys, JCR (rating) tetap relatif baik dan juga kepercayaan konsumen relatif tinggi dengan penjualan eceran tumbuh 3,5 persen yoy," tutup Airlangga. (rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
11:38
19:39
08:06
05:10
07:21
01:23
Viral