- Gapki
Ditegur BI, Pemprov Jambi Diminta Perlu Cari Penopang Ekonomi Baru, Kenapa dengan Sawit dan Batu Bara?
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Provinsi Jambi mendapatkan peringatan dari Bank Indonesia (BI) untuk berinovasi mencari sektor penopang ekonomi cadangan.
Pasalnya, dua sektor utama yang selama ini menjadi andalan Provinsi Jambi yaitu kelapa sawit dan batu bara diprediksi masih akan terus mengalami gejolak.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dalam upacara pengukuhan Kepala Perwakilan BI Jambi pada Jumat, 26 April 2024.
"Kita harus cari sumber pertumbuhan ekonomi baru atau soft power yang dimiliki oleh Provinsi Jambi. Itu masih menjadi pekerjaan rumah," kata Destry Damayanti dikutip pada Sabtu (27/4/2024).
Peringatan BI tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Jambi mengalami penurunan seiring dua sektor utamanya rentan terhadap kondisi global.
Pada 2022 pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi mencapai 5,12 persen (yoy), sedangkan pada 2023 mencapai 4,66 persen (yoy).
Tantangan tersebut harus dihadapi dengan menciptakan inovasi sehingga pemerintah daerah tetap menumbuhkan perekonomian.
Berdasarkan kajian BI, penurunan itu terjadi karena sektor penopang ekonomi Jambi adalah sektor yang rentan dengan gejolak global.
"Di Jambi komoditi based, CPO (crude palm oil), batu bara," katanya.
Pada 2022, komoditas itu memang mengalami kenaikan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jambi.
Namun pada 2023, kondisi berbeda terjadi. Harga komoditi andalan Jambi itu mengalami penurunan. Harga batu bara acuan Indonesia turun 16% di penghujung 2023, dari US$139,80 per ton di bulan November menjadi US$117,38 per ton di Desember 2023.
Bahkan, angka tersebut sebenarnya turun jauh jika dibandingkan dengan awal Januari 2023 yakni mencapai US$305,21 per ton
Selain Jambi, BI juga mengingatkan beberapa wilayah di Indonesia yang struktur ekonominya bertumpu dari dua sektor tersebut. Bukan karena sawit atau batu bara akan segera habis, tetapi kedua sektor tersebut sangat rentan terpengaruh dengan gejolak geopolitik.
Hal ini, bukan saja menjadi tantangan bagi pemerintah daerah namun juga pemerintah pusat. Oleh karena itu, pemerintah daerah diimbau untuk mencari sumber pertumbuhan baru bagi Provinsi Jambi. (ant/rpi)