World Water Forum ke-10 di Bali diklaim dapat membuka peluang Indonesia mendapatkan listrik murah melalui proyek PLTA.
Sumber :
  • PUPR

Tawarkan Proyek Ratusan Triliun, Kementerian ESDM Klaim WWF ke-10 di Bali Beri Peluang untuk Listrik Murah, Kalimantan hingga Papua sangat Potensial

Sabtu, 27 April 2024 - 10:28 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim bahwa diselenggarakannya World Water Forum (WWF) ke-10 dapat membuka peluang Indonesia untuk mendapatkan listrik yang lebih murah.

Potensi tersebut tentu diharapkan datang melalui pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Sebagai informasi, World Water Forum adalah pertemuan internasional tiga tahunan untuk menyatukan berbagai pengetahuan, kesadaran, dan kesepakatan-kesepakatan ekonomi maupun politik mengenai air.

World Water Forum 2024 ke-10 baru saja diselenggarakan 18-25 April 2024 di Bali. Forum tersebut fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyampaikan bahwa isu PLTA intens dibahas dalam forum tersebut.

“Dengan World Water Forum ini, isu hydropower (PLTA) kami harapkan bisa lebih besar lagi, karena dengan air kita bisa mendapatkan listrik yang paling murah,” kata Eniya Listiani Dewi dikutip Sabtu (27/4/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan terkait salah satu proyek strategis yang ditawarkan oleh Indonesia untuk masuk ke kompendium World Water Forum 2024, yakni PLTA.

Eniya menjelaskan, selama ini pemerintah mendorong pemanfaatan air untuk menjadi sumber listrik di Indonesia. Terlebih Indonesia memiliki sumber daya air yang luar biasa.

“Apalagi sumber air di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, sama Papua. Kalau di Pulau Jawa, mungkin sedikit-sedikit tergerus, tetapi PLTA-nya sudah lama-lama,” kata dia.

Oleh karena itu, ia sangat mendukung proyek PLTA untuk masuk ke kompendium World Water Forum 2024.

“Saat ini, listrik yang termurah, sekitar 3 sen atau di bawah, adalah hydro (air),” ujar eks Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan Indonesia menawarkan sejumlah proyek strategis untuk masuk dalam kompendium World Water Forum 2024 di Bali mulai dari modernisasi irigasi bersama World Bank hingga PLTA.

Endra menerangkan, dalam proyek-proyek strategis yang diusulkan Indonesia terdapat terdapat proyek yang sedang berjalan, akan berjalan, dan inisiatif baru.

Ketiga jenis proyek tersebut kemudian dalam sebuah kompendium yang menjadi lampiran dari Deklarasi Menteri atau Ministerial Declaration dalam World Water Forum (WWF) 2024.

"Jadi, kompendium proyek ini bukan hanya untuk Indonesia, tetapi seluruh dunia karena ini memang untuk forum dunia," ucap Endra.

Terkait dengan penawaran proyek strategis air tersebut, nilainya 9,6 miliar dolar AS atau setara Rp155 Triliun.

"Untuk Indonesia, saya belum lihat besaran nominalnya berapa persisnya, tapi angka ini akan terus berkembang," katanya. (ant/rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral