- tangkapan layar https://www.baritorenewables.co.id/
Hanya Butuh Enam Bulan, Saham BREN Milik Prajogo Pangestu Menjadi Perusahaan Terbesar di BEI Dengan Nilai Pasar Tembus Rp1.230 Triliun
Jakarta, tvOnenews.com - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) akhirnya menguasai tahta sebagai perusahaan terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham BREN, perusahaan milik Prajogo Pangestu ini hanya butuh enam bulan sejak IPO pada 9 Oktober 2023 lalu, untuk menguasai bursa domestik.
Pada perdagangan Sesi I Selasa (30/4/2024), saham BREN menguat 1,94 persen ke level Rp9.200 per saham. Dengan posisi ini, maka total nilai kapitalisasi pasar BREN telah menembus angka Rp1.230,8 triliun rupiah.
Nilai kapitalisasi pasar ini telah meninggalkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang berada di level Rp1.217,3 triliun pada saat yang sama. Posisi BBCA yang selama ini menjadi perusahaan terbesar di BEI akhirnya tergusur oleh BREN.
Sementara di tempat ketiga, terdapat saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, yang hari menguat 3,98 persen dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp751,7 triliun.
Sepanjang sesi I, saham BREN terpantau langsung menguat sejak awal perdagangan. Total frekuensi perdagangan tercatat 4.489 kali transaksi atas 10,9 juta saham, senilai Rp100,59 triliun.
Dengan posisi harga BREN saat ini, maka harga sahamnya tergolong sangat mahal dengan Price Earning Ratio (PER) mencapai 746 kali. Bandingkan dengan BBCA dan BBRI yang masing - masing hanya 23 kali dan 11 kali.
Belum lagi ditinjau dari rasio nilai buku (Price to Book Value-PBVR), dimana saham BREN saat ini sudah setara dengan 179 kali nilai bukunya. Sementara pada saat yang sama, saham BBCA dan BBRI tercatat masing - masing hanya sekitar 5 kali dan 3 kali nilai bukunya.
Menguat 825 Persen
Sejak mencatatkan sahamnya di BEI pada 9 Oktober 2023 lalu hingga Senin (29/4/2024), saham perusaaan energi terbarukan ini telah menguat hingga 825 persen dari harga perdana yang hanya di level Rp870 per saham.
Uniknya, harga saham BREN saat pertama listing (9/10/2023) di BEI langsung melejit hingga 25 persen. Di hari pertamanya, saham BREN yang harga IPO-nya di level Rp870 per saham sudah dianggap kemahalan, melonjak hingga ke level Rp975 dengan nilai perdangangan hanya Rp21,74 miliar rupiah.
Saham BREN bahkan kembali menunjukkan tajinya pada hari kedua perdagangan dengan melejit hingga mencapai batas maksimum yang diperkenankan sistem, atau auto rejection atas (ARA).
Sempat berkali - kali melonjak hingga mencapai ARA, minat investor terhadap saham BREN ternyata tidak surut, dan membuat harga saham BREN terus melejit hingga merajai tahta BEI sebagai perusahaan terbesar dari sisi kapitalisasi pasar.
Bahkan, di tengah gejolak pasar keuangan global dan domestik dalam sebulan terakhir, saham BREN terus melaju dan mampu menguat hingga 68,68 persen. (hsb)