- tangkapan layar https://www.kemenkeu.go.id/home
Pemerintah Jual Surat Utang Rp21,5 Triliun, Biaya Utang Kian Mahal Hingga Yield Obligasi 10 Tahun Mencapai 7,239 Persen
Jakarta, tvOnenews.com - Naiknya tingkat suku bunga mulai membebani pemerintah dalam penerbitan surat utang baru. Dalam lelang tujuh seri obligasi atau Surat Utang Negara yang dilakuan Selasa (30/4/2024), tingkat imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun (FR0100) telah mencapai 7,239 persen.
Dalam keterangan yang dirilis Kementerian Keuangan, Pemerintah berhasil meraih dana Rp21,5 triliun rupiah dari lelang tujuh seri obligasi yang digelar Selasa.
Ketujuh Surat Utang Negara (SUN) yang dilelang adalah SPN03240801 (3 bulan), SPN12250502 (1 tahun), FR0101 (5 tahun), FR0100 (10 tahun), FR0098 (15 tahun), FR0097 (19 tahun), dan FR0102 (30 tahun).
"Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp21,5 triliun," demikian penjelasan yang dirilis Kementerian Keuangan, Selasa.
Berbeda dengan lelang surat berharga syariah negara pekan lalu, lelang surat berharga konvensional kali ini tampak lebih banyak peminat. Total penawaran yang masuk mencapai Rp50,199 triliun rupiah.
Semakin Mahal
Meski banyak penawaran yang masuk, tingkat imbal hasil yang diminta investor dalam lelang kali ini jauh lebih tinggi dibandingkan lelang yang dilakukan pada Maret 2024.
Tingkat imbal hasil atau yield obligasi bertenor 10 tahun FR0100 bahkan telah mencapai 7,239 persen, atau lebih tinggi 0,559 persen dibandingkan lelang surat utang yang sama dapa bulan Maret 2024.
Padahal, obligasi bertenor 10 tahun ini menjadi acuan, dan paling banyak diminati dengan jumlah penawaran yang masuk hingga Rp14,23 triliun. Sementara yang dimenangkan tercatat sebesar Rp8,05 triliun.
Selain obligasi bertenor 10 tahun, tingkat imbal hasil yang tinggi juga tampak pada obligasi FR0101 (5 tahun) sebesar 7,159 persen dan FR0097 (19 tahun) sebesar 7,159 persen. Bahkan imbal hasil tertinggi untuk FR0098 (15 tahun) sebesar 7,239 persen. (hsb)