- Rilo Pambudi-tvOnenews
Berkat KUR BRI, Pengrajin Kulit di Garut Mampu Kembangkan Usaha Fesyen Beromzet hingga Rp300 Juta per Bulan
"Ketika setelah ambil KUR yang pertama dilakukan adalah pembelian bahan baku, upgrade mesin jahit bertahap," kata Luthfi di gerai Astiga Leather, Kamis (2/5/2024).
Astiga Leather awalnya hanyalah sebuah usaha kerajinan kulit biasa yang dikelola oleh ayah Luthfi, Yusuf Sopian, pada tahun 1998 silam.
Keberanian Luthfi untuk memanfaatkan KUR tersebut akhirnya membuahkan semangat untuk membuat bisnis kulitnya semakin berkembang.
Secara bertahap, Lutfi bahkan mampu menembus pendanaan hingga Rp3 miliar untuk semakin melebarkan usahanya. Saat ini, ia memiliki toko yang sudah dikelola secara modern.
Tak main-main, omzet usaha produk kulitnya tersebut kini telah menembus Rp200-300 juta setiap bulan.
"Mungkin untuk pelaku usaha yang lain ketika ingin memanfaatkan KUR, sebaiknya sebelum itu kita harus tahu dulu hal apa saja yang kita perlukan untuk meningkatkan usaha kita Lalu setelah itu mengajukan kur dengan sesuai dengan apa yang dibutuhkan," ujarnya.
Astiga Leather kini menjadi sebuah brand terkenal di Garut yang memproduksi dan menjual berbagai kerajinan yang berbahan dasar kulit hewan serti jaket, dompet, tas, ikat pinggang, hingga topi