Ilustrasi Tokoh Bata.
Sumber :
  • istimewa - Plaza Bintaro

Tragis! Sebelum Tutup Pabrik, Sepatu Bata Jual Aset Tanah dan Bangunan dengan Nilai Fantastis

Minggu, 5 Mei 2024 - 16:31 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kabar tragis kini datang dari PT Sepatu Bata Tbk (BATA). Pasalnya, perusahaan tersebut terpantau menjual asset tanah dan bangunannya dengan nilai yang fantastis. 

Berdasarkan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menjual aset tanah dan bagunan senilai Rp63,4 miliar.

Hal ini dilakuka perusahaan tersebut, sebelum menutup pabriknya ang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. 

Di mana diketahui, penjualan aset ini dilakukan untuk memberikan dana kas dan melunasi sebagian utang pada 7 Maret 2024 lalu. 

Kemudian, dari data tersebut juga menjelaskan, PT Simatupang Jaya Realty atau SJR merupakan pihak pembeli yang akan membeli aset Sepatu Bata. 

Aset tersebut berupa tanah dan bangunan yang dimiliki BATA dengan nama Graha Bata yang terletak di Cilandak, Jakarta.

Graha Bata merupakan kantor pusat dan administrasi perusahaan. Tanah dan bangunannya terdiri dari 6 lantai dengan luas keseluruhan sebesar 4.239,43 m2, yang berdiri di atas tanas seluas 1.993 m2.

"Pada saat keterbukaan informasi ini, Perseroan telah menjual aset kepada pihak pembeli dengan memperhatikan nilai pasar pada 21 November 2023 sebesar Rp 63,4 miliar," tulis manajemen Bata dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Minggu (5/5/2024).

Untuk harga yang ditetapkan sudah sesuai dengan harga pasar dan persyaratan yang disetujui oleh perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Graha Bata menjadi pilihan perusahaan untuk dijual, lantaran memiliki banyak ruangan kosong seiring dengan berkurangnya karyawan, sehingga membuat tingkat okupansinya rendah.

Selain itu, Manajemen Bata mengungkapkan, strategi pertumbuhan bisnis perseroan adalah mengoptimalkan penjualan melalui toko-toko yang ada dengan menginvestasikan anggarannya untuk peremajaan toko-toko. 

Kemudian, perseroan juga memfokuskan pengembangan usahanya dibidang penjualan daring melalui anak usaha yakni Bata Online.

"Penjualan aset ini adalah untuk memperkuat posisi keuangan perseroan dengan melunasi sebagian pinjaman berbunga dan mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan properti," tulis manajemen.

Alokasi dana dari keuntungan perseroan dapat dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bata. 

Pemilihan Graha Bata yang dijual juga untuk efisiensi dengan memperhatikan luasan gedung sudah jauh melebihi kapasitas yang diperlukan untuk jumlah pegawai yang ada.

Setelah jual aset jumbo tersebut, Bata memutuskan untuk menghentikan operasional pabrik sepatu di Purwakarta pada 30 April 2024. 

Kemudian, Manajemen juga mengaku telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.

Bahkan, Perseroan mengaku sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.

"Dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," tulis manajemen.

Perseroan mengaku sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.

"Dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," tulis manajemen.

Untuk diketahui, merek sepatu Bata sudah ada sejak lama. Bata atau T&A Bata Shoe Company merupakan bagian dari Bata Shoe Organization (BSO) dan terdaftar di Zlin, Cekoslowakia oleh dua bersaudara, yakni Tomas Anna dan Antonin Bata pada 1894. (aag)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
05:48
13:01
07:14
01:12
01:05
Viral