Potret salah satu pembangkit listrik PLN di pedalaman Papua.
Sumber :
  • PLN

Butuh Bantuan Keamanan, PLN Papua Masih Belum Bisa Alirkan Listrik ke 112 Desa Sasaran karena Berada di Daerah Rawan, Ternyata Sarang OPM

Sabtu, 11 Mei 2024 - 18:19 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) menyebutkan masih ada 112 desa yang belum teraliri listrik dari target 433 desa.

Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIWP2B Muchamad Djalaludin mengatakan, pihaknya terus berupaya agar desa-desa yang berada di pelosok tersebut dapat memperoleh listrik.

Akan tetapi, PLN Papua menyebut bahwa 90 lokasi dari 112 desa yang belum teraliri listrik itu memang berada di daerah rawan.

Sehingga, PLN butuh upaya yang khusus serta butuh kerja sama dari pihak keamanan.

"Untuk wilayah 90 lokasi yang tersulit itu tersebar di Kabupaten Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Asmat, Jayawijaya, Puncak, dan Maybrat (Papua Barat)," ujar Djalaludin.

Dari wilayah-wilayah yang disebutkan, dapat diketahui bahwa daerah tersebut memang wilayah yang sering menjadi sarang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Kendati demikian, Djalaludin menjelaskan bahwa tugas melistriki seluruh Tanah Papua tetap menjadi misi yang harus dituntaskan.

Khususnya untuk membangun pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang sekaligus dapat mengurangi emisi karbon.

"Kami berupaya melakukan nol emisi di Tanah Papua," katanya.

Djalaludin menambahkan, kehadiran listrik di pedalaman Papua akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga PLN berkomitmen untuk terus mewujudkannya di seluruh Tanah Papua.

Oleh sebab itu, PLN mengharapkan bantuan berbagai pihak khususnya pihak keamanan dalam hal ini TNI/Polri agar bisa mewujudkan hal tersebut.

"Dari 433 desa itu tersisa 112 desa yang belum bisa kami nyalakan, karena membutuhkan kerja sama dengan pihak keamanan," terangnya. (ant/rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral