Terimbas Pelemahan Bursa Asia, IHSG Dibuka Melemah 0,39 Persen Setelah Libur Panjang.
Sumber :
  • Antara Foto

Terimbas Pelemahan Bursa Asia, IHSG Dibuka Melemah 0,39 Persen Setelah Libur Panjang

Senin, 13 Mei 2024 - 09:51 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Sentimen negatif dari bursa di kawasan Asia menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan Senin (13/5/2024) pagi, IHSG dibuka melemah hingga 0,39 persen mengikuti pelemahan bursa saham di China dan Korea Selatan.

Pada pembukaan perdagangan Senin, IHSG dibuka langsung melemah 27,41 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.061,37. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,87 poin atau 0,66 persen ke posisi 887,55.

Penurunan terutama terjadi pada saham - saham lapis kedua, seperti saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS), dan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS).

Pelemahan bursa domestik di awal pekan ini terutama disebabkan sentimen negatif dari bursa di Kawasan Asia. "Merespons sentimen global dan dalam negeri, IHSG masih akan melanjutkan tren pelemahan pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 127,40 poin atau 0,33 persen ke 38.101,69, indeks Hang Seng melemah 81,04 poin atau 0,43 persen ke 18.882,63, indeks Shanghai melemah 23,77 poin atau 0,75 persen ke 3.130,78, dan indeks Straits Times melemah 1,37 poin atau 0,04 persen ke 3.289,32.

Dari mancanegara, fokus pasar tertuju pada rilis laporan Departemen Tenaga Kerja AS mengenai Indeks Harga Konsumen dan Produsen (CPI dan PPI), yang diperkirakan laporan CPI sebesar 3,6 persen year on year (yoy), atau menjadi angka paling tinggi lebih dari tiga tahun.

Minim Sentimen Positif
 
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pekan lalu melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia periode April 2024 menurun sebesar 4,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 136,2 miliar dolar AS pada akhir April 2024, dibandingkan posisi akhir Maret 2024 yang sebesar 140,4 miliar dolar AS.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
06:42
02:42
02:53
02:36
01:34
Viral