- tvOnenews.com
WIKA Masih Catatkan Rugi Besar Meski Kantongi Proyek Jumbo IKN, Pendapatan Kuartal I 2024 Juga Rontok Jadi Rp3,53 triliun
Jakarta, tvOnenews.com - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp5,68 triliun pada kuartal I-2024.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Agung Budi Waskito konferensi pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (15/5).
Agung menjelaskan bahwa kontrak jumbo WIKA tersebut berasal dari pengerjaan infrastruktur dan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Adapun realisasi tersebut baru sekitar 15 persen dari target kontrak baru perseroan pada tahun ini yang senilai Rp37 triliun.
“Di pekerjaan infrastruktur, kami ada proyek RDF (Refuse Derived Fuel) di Jakarta sebesar Rp1,15 triliun, kemudian ada beberapa proyek lainnya di IKN,” ujar Agung dikutip pada Kamis (16/5/2024).
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) WIKA saat ini sedang mengerjakan proyek RDF Plant Rorotan di Jakarta Utara.
Proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup itu diketahui telah resmi dimulai sejak groundbreaking pada 13 Mei 2024 atau beberapa hari yang lalu.
Proyek tersebut dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi jumlah sampah di Jakarta.
Melalui teknologi RDF, sampah akan diolah menjadi bahan bakar alternatif yang akan dapat bermanfaat untuk industri semen dan kelistrikan dengan emisi karbon lebih rendah. RDF Plant Rorotan akan memiliki kapasitas pengolahan sampah yang mencapai 2.500 ton per hari.
Kendati menandatangani kontrak besar, kinerja keuangan WIKA masih memerah di kuartal I-2024.
WIKA membukukan rugi senilai Rp1,13 triliun pada triwulan pertama atau meningkat 117,31 persen year on year (yoy), dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang rugi senilai Rp521,2 miliar.
Pendapatan bersih WIKA pada kuartal I-2024 tercatat menurun 18,75 persen (yoy) menjadi senilai Rp3,53 triliun, yang ditopang segmen infrastruktur dan gedung yang meraih Rp1,53 triliun.
Selain itu, ditopang oleh segmen industri menyumbang Rp1,15 triliun serta energi dan industrial plant yang mencapai Rp585,97 miliar. (ant/rpi)