- Antara Foto
Rencana Penggabungan XL dan Smartfren Diumumkan, Harga Saham PT XL Axiata Tbk Langsung Anjlok Hingga 6,98 Persen
Jakarta, tvOnenews.com - Rencana penggabungan atau merger dua perusahaan operator telekomunikasi, yakni PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk akhirnya diumumkan ke pulik. Namun, pengumuman rencana merjer ini direspons berbeda oleh para investor di pasar modal.
Pada perdagangan sesi I Kamis (16/5/2024), harga saham PT XL Axiata Tbk atau EXCL terpantau anjlok hingga Rp180 atau 6,98 persen ke level Rp2.400.
Penurunan ini sekaligus mengakhiri tren kenaikan harga saham EXCL yang sudah naik lebih 20 persen dalam sebulan terakhir.
Total transaksi perdagangan saham EXCL di sesi I terpantau cukup ramai dengan 4,35 juta kali transaksi atas 32,12 juta saham senilai Rp78,39 Miliar.
Sementara saham PT Smartfren Telecom Tbk atau FREN yang sudah berada di zona Rp50 terpantau stagnan namun dengan aktivitas transaksi yang meningkat, dengan 1.392 kali transaksi atas 231,83 juta saham senilai Rp11,5 miliar rupiah.
Masih Penjajakan Awal
Sebelumnya, grup telekomunikasi Axiata Group Berhad dan Sinar Mas, yang membawahi PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, PT Bali Media Telekomunikasi, sudah meneken nota kesepahaman untuk menjajaki rencana penggabungan usaha XL Axiata dan Smartfren menjadi MergeCo.
"Rencana transaksi ini masih dalam tahap evaluasi awal, di mana Axiata dan Sinar Mas memiliki tujuan untuk tetap menjadi pemegang saham pengendali dari MergeCo," demikian siaran pers dari perusahaan yang diterima pada Kamis.
Hingga saat ini kedua perusahaan masih berdiskusi dan belum menghasilkan kesepakatan atau penyelesaian rencana transaksi yang mengikat berkenaan dengan penggabungan usaha XL Axiata dan Smartfren.
Tahap penjajakan rencana penggabungan XL Axiata dan Smartfren yang tertuang dalam dalam nota kesepahaman antara kedua perusahaan meliputi validasi terhadap penggabungan dan penciptaan nilai bagi pemegang saham, uji tuntas, persiapan rencana bisnis bersama, dan kesepakatan atas persyaratan penting.
Menurut perusahaan, apabila perjanjian mengikat akan ditandatangani di kemudian hari, maka transaksi terkait akan tunduk pada peraturan-peraturan yang berlaku dan persetujuan korporasi serta pemerintah.
Penggabungan usaha XL Axiata dan Smartfren antara lain ditujukan untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang lebih baik di Indonesia.(hsb)