Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat wawancara dengan media Jerman Handelsblatt,.
Sumber :
  • Humas Kemenko Perekonomian

Kepada Media Jerman, Airlangga Blak-blakan Tegaskan Indonesia Harus Diperlakukan Adil oleh Uni Eropa

Kamis, 16 Mei 2024 - 15:57 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini melakukan berbagai penjajakan kerjasama ekonomi di Eropa.

Ketika berada di Jerman, Menko Airlangga sempat diwawancara oleh Handelsblatt dan mengungkapkan gagasan-gagasannya mengenai perekonomian global, investasi, dan tentu saja Indonesia.

“Saya bertemu dengan Menteri Ekonomi Federal Robert Habeck dan berharap dapat memulai bisnis antara Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, dan Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara," kata Airlangga kepada media Jerman Handelsblatt yang dikutip dari rilis resmi, Kamis (16/5/2024). 

"Lebih dari itu, kami menginginkan akses yang lebih baik terhadap teknologi dan investasi Jerman. Akses pasar yang lebih mudah juga penting bagi kami,” tuturnya.

Menko Airlangga blak-blakan bahwa Indonesia berhak mengelola hasil alamnya sendiri, khususnya nikel.

Pemberlakukan larangan ekspor bahan mentah yang belum diolah tentunya bertujuan agar Indonesia memiliki daya saing global.

Dengan demikian Indonesia dapat membawa nilai tambah ke dalam negeri yang membawa keuntungan bagi rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, terkait negosiasi dengan Uni Eropa, Menko Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia ingin diperlakukan secara adil.

Hal ini melihat bagaimana Eropa memperlakukan Indonesia secara berbeda, misalnya dengan Vietnam dan Thailand. Negosiasi IEU CEPA tak kunjung usai dalam 7 tahun terakhir.

Padahal Indonesia memiliki peran besar dalam tatanan perekonomian dunia. Indonesia tidak mau menunggu terlalu lama.

“Kami telah membuktikannya selama Indonesia memimpin G20, ada inklusivitas, suara negara-negara selatan juga lebih diperhitungkan. Kami ingin melihat semuanya bersama demi kepentingan semua pihak,"

"Dapat kita lihat, meski dunia ini besar di satu sisi, namun dunia ini juga menjadi semakin kecil di sisi lain. Hal yang terjadi jauh di Ukraina tetap memberikan dampak terhadap orang-orang di Indonesia. Mereka tidak tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi di Ukraina, namun mereka harus menanggung akibatnya. Itu yang tidak diinginkan Indonesia."

"Hal yang sama terjadi terhadap Israel dan Hamas, ketika harga minyak naik, orang-orang di jalanan (Indonesia) yang akan menderita. Kami tidak ingin penderitaan ini dirasakan secara global. Sehingga apabila kita bisa membantu mereka, itu akan membantu masyarakat Indonesia juga,” tutur Menko Airlangga.

Menko Airlangga menegaskan bahwa di masa depan nikel Indonesia akan berbasis energi hijau melalui pabrik peleburan yang dioperasikan dengan tenaga air, pembangkit listrik tenaga gas, atau bahkan pembangkit listrik tenaga surya.

Namun di sisi lain, Indonesia harus tetap kompetitif dengan produk yang dihasilkan, sehingga biaya menjadi hal yang krusial.

Meski begitu, Green nickel dan pertambangan berkelanjutan akan terus berproses secara bertahap. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:10
01:22
03:12
06:43
02:13
01:45
Viral