Bertemu Menteri Selandia Baru, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Incar Target Perdagangan Naik 44 Persen Menjadi 2,45 Miliar Dolar AS

Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia dan Selandia Baru menargetkan nilai perdagangan kedua negara naik hingga 44 persen menjadi 2,45 miliar dolar AS, atau sekitar Rp39 triliun di tahun 2024. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan hal tersebut setelah bertemu dengan pejabat kementerian Selandia Baru, Chris Penk di Arequipa, Peru pada Jumat (17/5/2024). Pertemuan dilaksanakan di sela rangkaian Pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2024. 

“Indonesia optimistis total target perdagangan kedua negara pada 2024 sebesar NZD 4 miliar atau 
2,45 miliar dolar AS dapat tercapai. Ini dapat dicapai jika kedua negara meningkatkan kerja sama ekonomi,”
kata Mendag Zulkifli Hasan.

Sebelumnya, nilai total perdagangan kedua negara pada 2023 mencapai 1,7 miliar dolar AS,  atau turun
18,8 persen dibandingkan 2022 sebesar 2,0 miliar dolar AS. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis total target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru ini dapat tercapai jika kedua negara menghapuskan hambatan perdagangan dan meningkatkan kerja sama ekonomi.

Dia menjelaskan, menurunnya nilai perdagangan kedua negara pada 2023, salah satunya disebabkan fluktuasi harga komoditas dunia.

Selandia baru merupakan mitra dagang yang menempati urutan ke-38 sebagai negara tujuan ekspor dan urutan ke-28 sebagai negara asal impor bagi Indonesia. Total perdagangan Indonesia dan Selandia Baru pada periode Januari—Maret 2024 tercatat sebesar 409 juta dolar AS. 

Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Selandia Baru tercatat sebesar 153,3 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Selandia Baru sebesar 255,7 miliar dolar AS.

Ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru, di antaranya bungkil (oilcake), aplikasi TV, tisu wajah dan
toilet, batu bara, serta kayu. Sedangkan impor utama Indonesia dari Selandia Baru di antaranya susu
dengan gula, mentega, tepung, keju, serta kasein.

Hentikan Sengketa

Dalam pertemuan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan mendorong Selandia Baru untuk menutup(closure) Kasus Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) DS 477 terkait importasi produk hortikultura, hewan, dan produk hewan.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah melakukan penyesuaian peraturan sesuai dengan keputusan rekomendasi DSB WTO.

“Indonesia terus berkomitmen dalam mengimplementasikan keputusan dan rekomendasi DSB WTO pada kasus DS 477. Mempertimbangkan perubahan yang telah Indonesia lakukan, diharapkan Selandia Baru dapat menutup kasus tersebut,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak juga membahas perkembangan isu regional yaitu ASEAN Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Mega FTA yang sudah berlaku sejak 2 Januari 2023 di Indonesia.

“Kami meminta Selandia Baru untuk mendukung penyelesaian rektifikasi sehingga Protocol ke-2 AANZFTA dapat segera diimplementasikan tahun ini. Selain itu, Selandia Baru juga mengharapkan Sekretariat RCEP dapat segera beroperasi penuh tahun ini,” tegas Mendag Zulkifli
Hasan. (hsb)