Presiden Iran Ebrahim Raisi Alami Kecelakaan Helikopter dan Hilang, Harga Minyak Di Amerika Naik Tembus Level 80 Dolar AS per Barel.
Sumber :
  • AP Foto

Presiden Iran Ebrahim Raisi Alami Kecelakaan Helikopter dan Hilang, Harga Minyak Di Amerika Naik Tembus Level 80 Dolar AS per Barel

Senin, 20 Mei 2024 - 09:54 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Berita kecelakaan helikopter yang dialami Presiden Iran Ebrahim Raisi mendorong naiknya harga minyak dunia. Harga kontrak minyak di Amerika Serikat (WTI) bahkan telah menembus level 80 dolar AS per barel. 

Pada perdagangan Senin (20/5/2024), harga kontrak minyak WTI terpantau naik 0,27 persen ke level 80,21 dolar AS per barel. Sementar harga minyak jenis Brent di pasar global terpantau naik 0,37 persen ke level 84,27 dolar AS per barel. 

Setelah menguat sepanjang pekan lalu, kenaikan harga minyak dunia di awal pekan dipicu oleh informasi tentang kecelakaan helikopter yang dialami oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi, pada Minggu (19/5/2024) kemarin. 

Helikopter yang ditumpangi Presiden Raisi disebut telah mengalami kecelakaan dan terpaksa mendarat darurat saat terbang di wilayah Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. 

Gangguan cuaca yang menghambat upaya penyelamatan sejak kemarin, membuat nasib Presiden Raisi belum diketahui hingga Senin. 

Upaya pencarian masih terus dilakukan pihak berwenang, dan lokasi jatuhnya helikopter masih belum bisa dipastikan. Sebanyak 40 tim penyelamat telah diterjunkan ke lokasi, masih terhambat akibat kondisi cuaca dan kabut tebal.

 

Selain Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian juga turut menjadi penumpang dalam helikopter yang sama. Selain itu, Gubernur Aserbaizan Timuar juga dikhabarkan turut mendampingi Presiden Raisi saat terjadinya kecelakan. 

Otoritas Rusia berdasarkan instruksi Presiden Vladimir Putin telah mengirimkan dua pesawat untuk membantu pencarian helikopter yang membawa Presiden Iran tersebut. Sebelumnya dikabarkan helikopter yang membawa Presiden Iran tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat di Iran Barat Laut. 

Kantor Berita Tasnim melaporkan hal tersebut dengan mengutip Penasihat Presiden Rusia sekaligus Perwakilan Khusus Presiden untuk Kerja sama Internasional bidang Transportasi, Igor Levitin. (hsb)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral