- Kemenko Perekonomian
Pabrik Lotte Chemical Siap Produksi 3,1 Juta Ton Produk Petrokimia di 2025, Menko Airlangga Sebut Kapasitas Produksi Petrokimia Indonesia Naik Signifikan
Jakarta, tvOnenews.com - Pembangunan proyek kompleks petrokimia hilir atau LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project), di Kota Cilegon, Banten telah mencapai 73 persen. Pabrik petrokimia senilai puluhan triliun rupiah ini diperkirakan akan bisa mulai menghasilkan naphtha cracker mulai tahun 2025 mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi investasi di sektor petrokimia ini saat melakukan pertemuan dengan Chairman Lotte Chemical dalam kunjungan kerja ke Republik Korea, Senin (20/05/2024).
Dia mengakui bahwa pembangunan pabrik petrokimia Lotte akan berdampak signifikan pada kapasitas produksi petrokimia Indonesia, dan mengurangi ketergantungan terhadap impor petrokimia.
Pabrik tersebut diperkirakan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 juta ton per tahun, di mana target produksi tahun 2025 akan menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520.000 ton propylene, dan 250.000 ton polypropylene per tahun.
Produksi petrokimia Lotte berkapasitas 3,1 juta ton setara dengan 43 persen, dari total kapasitas produksi saat ini yang baru sebesar 7,1 juta ton per tahun.
“Dengan adanya investasi pembangunan pabrik PT Lotte Chemical ini kami berharap bisa menjadi stimulus untuk industri petrokimia di dalam negeri, selain itu juga diharapkan bisa mendorong lapangan-lapangan kerja yang baru untuk masyarakat,” ungkap Menko Airlangga.
Serap Tenaga Kerja
Selain kontribusi terhadap sektor petrokimia, Airlangga Hartarto mengaku bahwa pembangunan kompleks pabrik petrokimia hilir oleh Lotte Chemical akan berdampak positif bagi penciptaan lapangan kerja.
Investasi pabrik Lotte ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 15.000 orang pada masa konstruksi dan 1.300 orang pada saat operasi komersial.
Pada kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke area pabrik pada September 2023 lalu, progress pembangunan sudah mencapai 73 persen. Oleh sebab itu, proyek pembangunan ditargetkan selesai dan dapat mulai beroperasi pada tahun 2025. (hsb)