Setelah Mendapat Pengakuan dan Masuk Indeks FTSE Global, BEI Justru Menghentikan Sementara Perdagangan Saham BREN Milik Prajogo.
Sumber :
  • Antara Foto

Setelah Mendapat Pengakuan dan Masuk Indeks FTSE Global, BEI Justru Menghentikan Sementara Perdagangan Saham BREN Milik Prajogo

Senin, 27 Mei 2024 - 09:50 WIB

Sekretaris Perusahaan dan Direktur BREN Merly mengungkapkan saham BREN telah masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024.  Hal tersebut dikonfirmasi dalam Pengumunan FTSE Russel yang menyebutkan bahwa masuknya Saham BREN tersebut akan efektif pada Senin 24 Juni 2024 yang akan datang. 

“Kami menyambut baik masuknya BREN dalam FTSE Global Equity Index. Hal ini tentunya merupakan bentuk dari kepercayaan pasar terhadap strategi bisnis jangka panjang di mana kami siap mendukung transisi energi menuju net zero," kata Merli dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5/2024). 

Dia menjelaskan, masuknya BREN ke dalam indeks ini juga merupakan apresiasi dari pasar terhadap langkah-langkah ekspansif yang telah dilakukan BREN diantaranya akuisisi pembangkit tenaga angin yang merupakan diversifikasi dari portfolio panas bumi perseroan.  

Mengutip situs FTSE Russell, FTSE Global Equity Index merupakan indeks bergengsi yang digunakan oleh para investor dalam mengambil keputusan investasi. Indeks ini mencakup total 19.000 perusahaan publik dengan market cap besar, menengah, kecil dan mikro di 49 negara termasuk emerging market (negara berkembang).  

FTSE Russel juga memberikan insights (panduan) kepada para investor dalam mengatur konsentrasi dan diversifikasi portfolio investasi mereka. "Penambahan BREN ke dalam FTSE Global Equity Index ini menegaskan komitmen BREN dan sejalan dengan pengembangan bisnis dan strategi Perusahaan," jelas Merly.  

BREN adalah perusahaan energi terbarukan terkemuka di Indonesia dan erupakan unit energi terbarukan dari Barito Pacific Group, yang berkomitmen untuk menyediakan solusi energi bersih dan berkelanjutan.  Anak perusahaan BREN, Star Energy Geothermal, saat ini mengoperasikan pembangkit listrik geothermal sebesar 886 Megawatt. 

Melalui Barito Wind, perusahaan juga memiliki pembangkit tenaga angin Sidrap di Sulawesi Selatan dengan kapasitas 75 Megawatt. (hsb)
 

Berita Terkait :
1
2
Tampilkan Semua
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:22
00:54
01:35
02:15
06:15
00:52
Viral