Menjadi Pemasok Utama Komponen Baterai Tesla, CNGR Akan Kembangkan Kawasan Industri 5.000 Hektare di Konawe Utara.
Sumber :
  • Kemenko Perekonomian

Menjadi Pemasok Utama Komponen Baterai Tesla, CNGR Akan Kembangkan Kawasan Industri 5.000 Hektare di Konawe Utara

Senin, 27 Mei 2024 - 12:53 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Grup perusahaan besar asal China di industri nikel terintegrasi, CNGR akan terus meningkatkan investasinya di Indonesia. Perusahaan yang menjadi pemasok utama komponen baterai mobil listrik Tesla ini, akan mengembangkan kawasan industri di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. 

Hal tersebut diungkapkan Menko Perkonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi fasilitas industri terintegrasi CNGR yang berbasis di daerah Qinzhou, China bagian Selatan, Minggu (26/5/2024). Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga langsung diterima oleh Deng Wei Ming, Chairman CNGR.

"Saat ini CNGR mulai mengembangkan fasilitas kawasan terintegrasi di Konawe Utara yang disebut Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KITHK) seluas lebih dari 5.000 Hektare yang akan dimulai pembangunannya pada Kuartal keempat tahun 2024 ini," kata Menko Perekonomian Ailangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5/2024).

CNGR adalah salah satu Group Perusahaan besar dari China yang bergerak di industri pengolahan nikel dari hulu sampai hilir, merupakan Perusahaan yang memimpin pengembangan dan inovasi di bidang energi material, dan diakui sebagai The World Leader in New Energy Materials. 

Lebih lanjut Airlangga Hartarto menjelaskan, pembangnan kawasan industri CNGR ini akan menyerap 28 ribu tenaga kerja lokal. Perusahaan asal Cina ini telah berkomitmen untuk terus melakukan investasi di sektor nikel dan produk turunannya di Indonesi. 

"CNGR merencanakan untuk melakukan investasi sebesar Rp168,2 triliun dalam 20 tahun ke depan," kata Airlangga Hartarto. 

Selain pembangunan kawasan industri di Konawe Utara, sejak tahun 2021, CNGR yang merupakan produsen  Sintesa Prekursor Terner dan Nikel Elektrolitik ini, telah membangun fasilitas industri pengolahan nikel di Morowali, Morowali Utara, Weda Bay, dan Batulicin.

Airlangga Hartarto menjelaskan, sebagai hasil dari sinergi dengan kebijakan hilirisasi mineral di Indonesia, CNGR telah berhasil memproduksi Elektrolitik Nikel (Nickel Cathode) dengan kemurnian 99,99 persen dan per 23 Mei 2024 kemarin telah membawa nikel Indonesia masuk ke dalam rantai pasokan metal di LME (London Metal Exchange).

Kerja Sama Dengan UGM

Pada kunjungan tersebut, Menko Airlangga mengecek secara langsung berbagai fasilitas industri CNGR, mulai dari fasilitas Elektrolitik Nikel yang menggunakan teknologi ekstraksi sentrifugasim, hingga teknologi untuk produksi prekursor bahan baku baterai lithium.

Saat ini CNGR menjadi top global untuk pemasok prekursor bagi rantai industri battery lithium selama 4 tahun berturut, yang digunakan oleh banyak industri terkemuka seperti Tesla, Samsung, LG, SK, Panasonic.

Setelah mengecek secara langsung berbagai inovasi teknologi dalam satu rantai industri terintegrasi dalam rantai pasok EV (Electric Vehicles), Menko Airlangga juga mendorong agar CNGR membantu pengembangan R&D material untuk energi baru yang bekerja sama dengan perguruan tinggi, dalam hal ini dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (FT UGM).

Melalui kerja sama ini akan dipersiapkan pendirian Metal Energy R&D Center atau Pusat Riset dan Pengembangan Material Energi. (hsb)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral