- Antara Foto
Terendah Dalam Empat Minggu , Kurs Rupiah Terhadap Dolar AS Kembali Terpuruk ke Level Rp16.160 per Dolar AS
Jakarta, tvOnenews.com - Meningkatnya ketidakpastian tentang penurunan suku bunga di Amerika Serikat, kembali menekan mata uang globa, termasuk nilai tukar Rupiah. Mata uang Garuda kembali terpuruk ke level terendahnya dalam empat pekan terakhir.
Pada perdagangan Rabu (29/5/2024), nilai tukar rupiah kembali tertekan seiring dengan sentimen negatif dari pasar global menjelang menjelang rilis Indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) atau data inflasi pribadi di Amerika Serikat (AS).
Pada akhir perdagangan hari ini, kurs rupiah merosot 70 poin atau 0,44 persen menjadi Rp16.160 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.090 per dolar AS.
Sementara kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu tergelincir ke level Rp16.160 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.095 per dolar AS.
"Hal yang menjadi penyebab utama penurunan kinerja rupiah adalah suasana kehati-hatian pelaku pasar menjelang rilis data penting Indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) yang akan rilis pada akhir pekan ini," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Rabu.
Taufan mengatakan saat ini Indeks Core PCE AS diperkirakan meningkat sebesar 0,3 persen month on month (mom) di bulan April. Tanda-tanda inflasi yang lebih tinggi di AS dapat memicu kemungkinan penundaan penurunan suku bunga bank sentral AS atau The Fed.
Kurs Yen Terpuruk
Menipisnya peluang adanya penurunan suku bunga di Amerika Serikat pada September 2024 mendatang, membuat investor kembali waspada. Di tengah meningkatnya kehati - hatian pelaku pasar ini, nilai tukar Dolar AS kembali menguat di pasar global.
Seiring menguatnya DOlar, mata uang Yen Jepang hari ini kembali melemah ke level terendahnya dalam empat pekan terakhir.