- Starlink
Starlink Dituduh Lakukan Praktik Predatory Pricing di Indonesia, Sejumlah Pihak Beri Pembelaan Begini: Belum Tentu
Akademisi dari Universitas Indonesia Ine Minara Ruky menjelaskan, "predatory pricing" adalah sebuah strategi yang bertujuan untuk menyingkirkan semua pesaing dari pasar dengan menetapkan harga di bawah biaya untuk mendapatkan posisi monopoli.
"Tapi setelah itu dia harus punya kemampuan untuk memulihkan kerugian yang dia derita selama masa predatory dengan menetapkan harga yang sangat tinggi, harga monopoli kepada konsumennya. Nah untuk berhasil seperti itu, secara teori akan sangat sulit.
Sedangkan di industri digital, praktik tersebut biasanya tidak lazim. Sebab, persaingan di industri digital bersifat destruktif dan berbasis inovasi, sehingga pemain yang unggul dalam inovasi bisa menggantikan pemain lama.
Namun, pemain lama yang tersingkir, biasanya akan kembali melakukan riset dengan berusaha memproduksi produk baru untuk bersaing mengalahkan pemain unggul.
Dia mengatakan persaingan mencapai posisi monopoli dengan unggul dalam inovasi merupakan hal yang sah secara bisnis.
"Nah untuk itu, persaingan yang lebih baik, mereka harus berubah perilakunya di dalam meningkatkan kualitas pelayanannya, di dalam meningkatkan kestabilannya, kemudian kecepatan dari pengunduhan, download. Jadi bersaing lah dalam kualitas," kata Ine.
Untuk diketahui, Starlink memberikan potongan harga sebesar 40 persen untuk penjualan perangkat di Indonesia hingga 10 Juni.