Punya Kuliner Seperti Rendang, BI Sarankan Sumatera Barat Majukan Pariwisata Dengan Gandeng Investor.
Sumber :
  • Antara Foto

Punya Kuliner Seperti Rendang, Bank Indonesia Sarankan Sumatera Barat Majukan Pariwisata Dengan Gandeng Investor

Minggu, 2 Juni 2024 - 19:37 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pengembangan sektor pariwisata dinilai menjadi salah satu solusi bagi Provinsi Sumatera Barat, pascabencana alam banji yang telah merusak ribuan hektare lahan pertanian di tiga kabupaten dan kota beberapa waktu lalu. 

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) Endang Kurnia Saputra menyarankan agar pemerintah provinsi setempat lebih banyak menggandeng investor untuk mempercepat kemajuan sektor pariwisata di Ranah Minang.

"BI Sumbar platform perjuangannya adalah mendorong agar industri pariwisata kita tumbuh lebih baik," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Minggu (2/6/2024).

Provinsi Sumatera Bart dinilai memiliki potensi besar untuk menarik sektor pariwisata. Selain bentangan alam Ranah Minang juga dikenal dengan kuliner yang telah diakui dunia seperti rendang.

Tidak hanya itu, Provinsi Sumbar juga kaya akan tradisi masyarakat yang hingga kini masih terus terjaga termasuk keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menghasilkan berbagai produk berkualitas di antaranya songket.

"Bank Indonesia melihat inilah yang perlu terus dikembangkan salah satunya dengan mendatangkan investor," kata  Endang Kurnia Saputra.

Pemodal Lokal

Untuk tahap awal, Endang Kurnia Saputra menyarankan agar Pemerintah Provinsi Sumbar terlebih dahulu menggandeng investor skala nasional. Sebab, untuk menggandeng investor luar negeri akan cukup sulit.

"Pertama itu, ajak investor membangun hotel atau investasi berkelanjutan yang didukung oleh potensi daerah khususnya pariwisata," saran Endang.

Selain investasi yang berkelanjutan, Kepala BI Sumbar juga menyarankan di Semester II tahun 2024 pemerintah daerah kembali menggalakkan pertumbuhan peningkatan pangsa terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) khususnya sektor pertanian.

Apalagi, Ranah Minang baru saja dilanda bencana hidrometeorologi yang menyebabkan 5.971 hektare lahan pertanian rusak akibat erupsi maupun banjir lahar hujan yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024).

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral