- https://pik2-asg.com/
Masuk Dalam PSN, Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Pantai Indah Kapuk atau PIK 2 Akan Menjadi Destinasi Wisata Baru
Jakarta, tvOnenews.com - Sempat menjadi kontroversi akibat kisruh reklamasi, proyek Pantai Indah Kapuk atau PIK 2 ternyata telah masuk dalam deretan Proyek Strategis Nasional (PSN) 2024. Bahkan, proyek milik Agung Sedayu Grup senilai Rp65 triliun ini, akan dijadikan menjadi destinasi wisata baru oleh pemerintah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan hal tesebut dalam International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 yang berlangsung di Swissôtel PIK Avenue, Jakarta, Rabu (6/6/2024).
Setelah masuk dalam PSN 2024, menurut Sandiaga Uno, kawasan PIK 2 mampu menjadi destinasi yang menarik untuk berwisata, serta mampu membuka lapangan kerja baru, dan menggeliatkan ekonomi.
“Kita sudah berbicara untuk memastikan bahwa selain di Bali, PIK 2 juga akan menyediakan destinasi wisata,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sebagai destinasi wisata, menurut Sandiaga Uno, kawasan PIK 2 akan dijadikan sebagai pusat wisata kesehatan di Indonesia. Di Kawasan PIK 2 ini nanti akan dibangun banyak rumah sakit besar.
Hal ini menjadi langkah pemerintah untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang mumpuni bagi masyarakat. “Karena Wamenkes bilang Rp167 triliun itu banyak yang dihabiskan warga Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sebelumnya, PIK 2 dijadikan PSN 2024 untuk sektor pariwisata hijau di kawasan wisata mangrove. Total yang mencapai Rp65 triliun, diperkirakan akan menyera tenaga kerja langsung sebanyak 6.235 orang, dan 13.550 teaga kerja pengganda.
Investasi 20 Miliar Dolar AS
Dalam kesempatan ini, Menparekraf Sandiaga Uno juga menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan investasi lebih dari 15 hingga 20 miliar dolar AS untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.
“Kita melihat bahwa ada permintaan dari sisi pasar yang terus berkembang ke arah sustainable tourism, dimana kita perlu investasi yang begitu besar,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf menjelaskan, pariwisata berkelanjutan menginginkan hotel yang ramah lingkungan dan mengharapkan praktik pariwisata yang ramah lingkungan.
“Tahun lalu 3 miliar dolar AS investasi di pariwisata ini lebih banyak hampir di hotel-hotel yang konvensional, sedangkan kita ingin mengarahkannya lebih ke pariwisata hijau, pariwisata yang lebih ramah lingkungan, dan juga konsepnya regeneratif,” kata Sandiaga Uno. (hsb)