- Antara
Mendag Zulhas Buka Peluang Kerja Sama Belanja Alutsista dengan Turki: Semoga Pak Prabowo Bisa Berkunjung
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membuka peluang kerja sama perdagangan alat utama sistem senjata (alutsista) dengan Turki.
Hal itu tercetus setelah Mendag Zulkifli hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Turki Omer Bolat di sela Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Perdagangan (TNC) Sistem Preferensi Perdagangan - Organisasi Kerja Sama Islam (TPS-OIC) dan Pertemuan Informal Tingkat Menteri D-8 di Istanbul, Turki, baru-baru ini.
Pertemuan bilateral tersebut sebenarnya membahas soal peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Turki di berbagai sektor.
"Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang stabil, pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, dan inflasi yang terkendali, saya yakin kerja sama dengan Turki dapat ditingkatkan khususnya di bidang pertahanan dan alutsista," Mendag Zulhas, dikutip Rabu (12/6/2024).
Peluang kerja sama Indonesia dengan Turki dapat ditingkatkan melalui investasi sektor konstruksi Turki dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun Zulkifli menyampaikan, Turki adalah salah satu negara yang unggul di bidang pertahanan dengan perusahaan pertahanannya yang berkembang pesat.
Tidak heran, beberapa komoditas alutsista seperti drone, frigate, helikopter, hingga pesawat tempur dapat dipasok dari Negara Gerbang Timur dan Barat tersebut.
Turki juga menyambut baik peluang peningkatan kerja sama dengan Indonesia di bidang pertahanan.
Zulkifli menyebut, Mendag Omer Bolat telah menyatakan bahwa beberapa perusahaan Turki siap memenuhi kebutuhan Indonesia, salah satunya produk unggulan ekspor Turki drone bermerek ANKA.
"Turki mengundang Indonesia agar bisa menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai jaminan untuk para investor," katanya.
Hal lain yang diungkapkan oleh Turki adalah keinginan meningkatkan jumlah penerbangan langsung antara Turki dan Indonesia untuk meningkatkan pertemuan dunia usaha kedua negara, mendorong kunjungan bisnis dan wisatawan.
Selain itu, Turki mengharapkan untuk dilakukannya kerja sama sertifikasi halal, baik dalam kerangka kerja sama bilateral maupun OKI.
Untuk itu, Zulkifli mendorong penyelesaian kerja sama kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dan Turki (IT-CEPA) bisa dipercepat dalam rangka peningkatan perdagangan, khususnya setelah tertahan selama empat tahun akibat pandemi COVID-19.
"Saya mengajak Turki agar dapat bekerja sama segera menuntaskan Perundingan IT-CEPA sebagaimana kesepakatan antar Presiden kedua negara. Semoga tahun ini atau tahun depan Presiden terpilih, Pak Prabowo, bisa berkunjung ke Turki dan ada kesepakatan yang terjadi, termasuk kerja sama konkret di industri pertahanan," ucap Zulkifli. (rpi)