- Julio Trisaputra-tvOnenews.com
Bappenas Sebut Kota-kota di Indonesia Bentuknya Tidak Jelas, Mana Arsitek Tanah Air?
Sayangnya, hal itu berubah total ketika kawasan tersebut sudah tidak lagi dipengang oleh Ciputra.
“Tapi, 1997-1998 ketika ekonomi Indonesia terganggu, lalu (mayoritas saham) BSD (dibeli oleh perusahaan lain), saya bisa rasakan apa yang terjadi perubahannya, jauh dari angan-angannya beliau (Ciputra),” ujar Suharso.
Begitu juga dengan kawasan Pondok Indah yang dibangun oleh Ciputra dianggap telah amorf setelah tidak dikelola oleh pengusaha tersebut.
“Setelah pindah juga dari Pak Ci (Ciputra) itu amorf enggak jelas, bentuk pinggangnya itu di mana nggak ngerti saya. Gitar itu kan ada pinggangnya, lekuknya, jadi lekuknya nggak kelihatan lagi,” kata Menteri PPN.
Oleh sebab itu, jika saja setiap universitas memiliki concern untuk membangun sebuah kota hijau dan berkarakter, maka berbagai kota di Indonesia akan lebih baik lagi.
Artinya, universitas di daerah masing-masing harus terlibat dalam setiap penyusunan masterplan pembangunan kota/kabupaten dengan mengedepankan prinsip SDGs.
Dengan demikiana, capaian target-target SDGs lebih cepat terealisasi, mengingat adanya partisipasi publik dan keterlibatan dari para pemangku lainnya dalam proses pembangunan kota.