Berawal Dari Anak Sopir AKAP, Merintis Karier di Militer Hingga Jadi Menteri, Luhut Sukses Raih Gelar Profesor dari Universitas Terbaik di Asia.
Sumber :
  • instagram@luhut.pandjaitan

Berawal Dari Anak Sopir, Berkarier di Militer Hingga Jadi Menteri, Luhut "Profesor" dari Universitas Terbaik di Asia

Kamis, 13 Juni 2024 - 14:07 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendapat anugerah gelar Profesor Kehormatan dari Tsinghua University, Cina, Kamis (13/6/2024). 

Saat menerima gelar kehormatan dari Universitas terbaik di Asia ini, Luhut bercerita tentang kisah inspiratif perjuangan ayahandanya, yang awalnya hanya seorang sopir AKAP (angkutan kota antar provinsi). 

Pria kelahiran 28 September 1947 ini mengaku, dia memiliki ayah yang awalnya berprofesi sebagai seorang sopir AKAP Sibualbuali, di Sumatera Utara. 

"Setiap kali diminta bercerita tentang sosok Bapak oleh anak dan cucu dirumah, saya selalu berkata bahwa kakek/buyut nya hanyalah seorang mantan sopir bus AKAP di Sibualbuali," kata Luhut dalam akun media sosialnya. 

Namun, kemauan keras Sang Ayah merubah nasibnya dan keluarga, membuat dirinya akhirnya berhasil diterima bekerja di sebuah perusahaan perminyakan asal Amerika di wilayah Riau. 

Bukan hanya sekedar menjadi pegawai, ayah Luhut yang bernama Bonar Pandjaitan ini, juga berjuang untuk kuliah ke luar negeri meski sudah menjadi pegawai dan memiliki keluarga. 

"Namun, kerja keras dan sikap pantang menyerah beliaulah yang mengubah jalan hidupnya, menjadi orang pertama di Indonesia yang pernah belajar di Cornell University, Amerika Serikat," kata Luhut. 

Kisah inspiratif perjuangan sang Ayah, menurut Luhut menjadi teladan baginya dalam menjalani hidup. "Sikap tersebut juga yang saya teladani dari mendiang Bapak, menjadi seorang professional, dimanapun saya bekerja," katanya.

Universitas Terbaik di Asia

Saat menerima gelar Profesor Kehormatan dari Tsinghua University, Luhut mengaku, bahwa gelar ini sebenarnya bukan kali pertama tawaran serupa yang diterimanya. 

Namun, sebelumnya Luhut berkali - kali menolak pemberian gelar kehormatan serupa. Sebelumnya, dia merasa gelar akademis, tidak cocok baginya yang merupakan prajurit berkarier di militer selama 29 tahun. 

"Kalau boleh jujur, beberapa kali saya mendapatkan tawaran sekaligus penghargaan seperti ini dari beberapa universitas. Namun, saya selalu menolak. Karena bagaimana bisa? Lulusan Akademi Militer yang hanya mengerti kata siap dan laksanakan," tulis Luhut.

Di masa mudanya, Luhut yang merupakan lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa Akademi Militer tahun 1970 ini, memang merintis karier di militer hingga meraih 
bintang tiga dengan posisi terakhir sebagai Dankodiklatad. 

Meski pensiun dengan jabatan Letnan Jenderal TNI,  Luhut akhirnya diberi gelar kehormatan Jenderal dengan bintang empat. Selepas dari militer, karier Luhut tidak berhenti dan justru sempat menduduki beberapa pos menteri hingga menjadi Menko Marves. 

Meski berkali - kali menolak gelar profesor kehormatan, Luhut mengaku akhirnya tidak bisa menolak gelar dari Tsinghua University. Sebaliknya, Luhut yang mengaku tidak menyukai pelajaran aljabar dan matematika ini, merasa terhormat mendapat gelar dari universitas terbaik di Asia ini. 

"Apalagi gelar tersebut datang dari kampus nomor 1 di Asia, berperingkat 12 terbaik dunia, sekaligus kampus tertua yang maju dalam pengembangan sains dan teknologi," jelas Luhut. 

Izin Presiden

Sebagai mantan prajurit, Luhut mengaku telah melaporkan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima kabar adanya penganugrahan gelar dari Tsinghua University. Atas arahan Presiden Jokowi juga Luhut akhirnya menerima gelar kehormatan tersebut. 

"Saat Tsinghua University memberikan kabar akan menganugerahkan gelar 'honorary professor', saya langsung meminta izin sekaligus melapor kepada Presiden Jokow. Beliau berkeinginan agar saya dapat menerimanya," jelas Luhut.

Luhut juga mengaku sempat menanyakan kepada pihak Tsinghua University, alasan yang membuat dirinya menerima gelar tersebut. Ternyata, alasan utama adalah bahwa Luhut dianggap berkontribusi besar atas hubungan persahabatan Indonesia dan Cina yang cukup erat di masa kepemimpinan Presiden Jokowi (2014 - 2024).

"Jawaban yang cukup mengharukan saya kira. Karena hubungan kemitraan dan persahabatan antar kedua negara telah dicontohkan lebih dahulu oleh kedua pemimpin kami, Presiden Joko Widodo dan H.E. Presiden Xi Jinping," jelas Luhut. 

Lebih lanjut Luhut yang sejak 2017 telah ditunjuk Presiden Jokowi untuk mengurus investasi dari Cina ini, mengungkapkan terima kasih kepada Pemerintah Cina atas persahabatan yang sudah terjalin. 

Tidak lupa, Luhut juga mengungkapkan terima kasihnya kepada seluruh civitas akademika Tsinghua University. 

"Amanat ini akan saya dedikasikan sebagai komitmen untuk terus melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara, dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia yang unggul dan berdaya saing demi mempersiapkan era Indonesia Emas 2045," tutup pendiri Institut Teknologi Del ini. (hsb)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
02:40
02:04
01:09
04:11
07:10
Viral