Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim angkat bicara mengenai ancaman e-commerce asal China, Temu..
Sumber :
  • Antara

Kemendag Pastikan E-Commerce Temu Asal China Sulit Masuk Indonesia, Bakal Terganjal Beberapa Aturan

Kamis, 13 Juni 2024 - 23:35 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia tengah mewanti-wanti untuk mencegah hadirnya e-commerce baru asal China, Temu, yang diyakini dapat mematikan bisnis perdagangan di Tanah Air.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan, aplikasi belanja Temu tidak akan bisa masuk Indonesia karena tidak dapat diterapkan di Indonesia.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim yang membeberkan soal model bisnis platform asal China tersebut.

Temu diketahui akan menghubungkan produsen ke konsumen atau factory to consumer (F to C), yang mana tidak bisa berlaku di Indonesia.

"Modelnya Temu F to C, di kita enggak bisa. Kena itu terganjal sama peraturan pemerintah, ada PP 29 (PP Nomor 29 Tahun 2021) mengenai distribusi, itu produsen nggak bisa langsung masuk ke konsumen," ujar Isy, Kamis (13/6/2024).

Diketahui, PP 29 Tahun 2021 mengatur tentang kebijakan dan pengendalian ekspor dan impor, penggunaan atau kelengkapan label berbahasa Indonesia, distribusi barang, sarana perdagangan, standarisasi, pengembangan ekspor, metrologi legal, serta pengawasan kegiatan perdagangan dan pengawasan terhadap barang yang ditetapkan sebagai barang dalam pengawasan.

Di samping itu, Indonesia memiliki Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik.

Isy mengatakan bahwa sampai sampai saat ini Kemendag belum menerima pendaftaran atau pengajuan izin berusaha melalui sistem elektronik.

Menurutnya, Temu saat ini memang masuk Indonesia tetapi aplikasi tersebut sudah dapat diakses di negara tetangga seperti Malaysia.

"Temu itu belum masuk, belum ada pendaftaran, pengajuan ke Kementerian Perdagangan, mungkin di Malaysia, bukan di Indonesia. Belum masuk ke Indonesia, belum daftar dan belum ada kontak ke Kemendag," kata Isy.

Lebih lanjut, Isy menyampaikan lokapasar asal China tersebut harus melakukan banyak penyesuaian jika memang mau masuk ke Indonesia.

"Kalau mau harus ada penyesuaian, banyak yang disesuaikan, masih ada barrier-nya kita, banyak banget," ucapnya. (ant/rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:28
01:07
03:16
43:11
04:17
01:49
Viral