Arsip Foto - Sebuah tangki minyak terlihat di dalam Perusahaan Minyak dan Gas Pelabuhan Ras Lanuf di Ras Lanuf, Libya.
Sumber :
  • ANTARA

Minyak Melemah Pada Awal Perdagangan Asia Imbas Omicron

Senin, 10 Januari 2022 - 09:55 WIB

Singapura - Minyak melemah pada awal perdagangan Asia, Senin (10/1) pagi, dipicu kekhawatiran kasus varian virus corona Omicron yang meningkat pesat akan menghantam aktivitas ekonomi, meskipun kerugian tertahan oleh gangguan pasokan di Kazakhstan dan Libya.

Minyak mentah berjangka Brent merosot 38 sen atau 0,46 persen menjadi diperdagangkan di 81,37 dolar AS per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berkurang 34 sen atau 0,43 persen, menjadi diperdagangkan di 78,56 dolar AS per barel.

Data pekerjaan AS meningkat lebih rendah dari yang diharapkan pada Desember di tengah kekurangan pekerja, dan peningkatan pekerjaan dapat tetap moderat dalam waktu dekat karena infeksi COVID-19 yang meningkat mengganggu kegiatan ekonomi.

Lebih dari 304,87 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 5.834.506 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.

Perusahaan-perusahaan energi AS memulai tahun baru dengan terus menambah rig minyak dan gas alam setelah meningkatkan jumlah rig pada 2021, setelah dua tahun mengalami penurunan.

Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi masa depan, naik dua rig menjadi 588 dalam seminggu hingga 7 Januari, tertinggi sejak April 2020, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan dalam laporannya yang diikuti dengan cermat pada Jumat (7/1/2022).

Namun, gangguan pasokan di bagian lain dunia kemungkinan akan mendukung harga.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:37
03:27
15:26
14:16
02:25
03:14
Viral