Saat Nilai Tukar Rupiah Kian Terpuruk, Harga Emas Antam Naik HIngga Rp19 Ribu per Gram Dalam Sepekan.
Sumber :
  • Antara Foto

Saat Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Kian Terpuruk, Harga Emas Antam Naik Hingga Rp19 Ribu per Gram Dalam Sepekan

Minggu, 16 Juni 2024 - 12:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah anjloknya nilai tukar rupiah yang bahkan sempat mencapai level Rp16.400-an per dolar AS, harga logam mulai justru tetap stabil. Bahkan pekan lalu, harga emas Antam terpantau naik hingga 1,43 persen.

Dikutip dari laman logammulia.com, pada hari Minggu (16/6/2024), harga emas Antam (PT Aneka Tambang Tbk), terpantau berada di level Rp1,347 juta per gram, stabil dibandingkan dengan hari sebelumnya. 

Namun dalam sepekan, harga emas Antam terpantau sudah naik hingga Rp19 ribu per gram, dari Rp1,328 juta per gram pada Minggu (9/6/2024) menjadi Rp1,347 juta per gram. 

Di sisi lain, pada periode yang sama , harga pembelian kembali (buyback) emas Antam terpantau naik hingga 1,32 persen, atau sebesar Rp16 ribu per gram, dari Rp1,210 juta per gram menjadi Rp1,226 juta per gram. 

Kenaikan harga emas Antam dalam sepekan ini, terutama dipengaruhi oleh naiknya harga emas dunia. Selain itu, menguatnya nilai tukar dolar AS di pasar global juga ikut membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal. 

Harga Emas Dunia

Setelah melemah di awal Juni 2024, harga emas dunia terpantau menguat sepanjang pekan kedua bulan Juni. Pada hari Jumat (14/6/2024), harga emas dunia di pasar spot terpantau menguat di atas 2.310 dolar AS per troy ounce, atau menguat hingga 1,30 persen dalam sehari. 

Menguatnya harga emas di perdagangan akhir pekan ini, terutama ditopang oleh sentimen investor global yang mengatnisipasi data inflasi yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya oleh Bank Sentral AS, The Federal Reserve sebelumnya. 

Pada hari Kamis (13/6/2024), data inflasi (PPI) di Amerika Serikat menunjukkan angka penurunan pada bulan Mei, seiring dengan turunnya harga BBM dan energi. Angka ini mengindikasikan bahwa tekanan inflasi terus menurun. 

Namun, dalam rapat dewan gubernur The Federal Reserve (FOMC) terakhir, mayoritas pejabat bank sentral memperkirakan hanya akan terjadi satu kali penurunan suku bung di tahun ini. Bahkan, empat pejabat bank sentral berpendapat bahwa tidak akan ada penurunan suku bunga. 

Tertundanya penurunan suku bunga di Amerika Serikat secara teroritis akan berdampak negatif terhadap harga emas dunia, sebagai instrumen investasi yang tidak memberikan imbal hasil tetap. (hsb)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
00:56
01:52
Viral