- Antara Foto
Kurs Rupiah Terhadap Dollar AS Tembus 16.481, IMF Sebut Pasar Valas Indonesia Masih Dangkal dan Perlu Intervensi
Intervensi Bank Indonesia
Sebelumnya akhir pekan lalu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku bahwa bank sentral telah melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah. Bank Indonesia telah melakukan tindakan di bidang moneter untuk menjaga stabilitas nilai tukar setelah kurs rupiah anjlok ke level terendahnya dalam empat tahun lebih.
Sejak Jumat (14/6/2024) lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS anjlok hampir 1 persen ke level 15.415. Bahkan pada awal pekan ini (17/6/2024), kurs rupiah masih terpantau melemah ke level 16.481.
"Kami terus melakukan langkah untuk menjga stabilitas rupiah. Kami telah mengambil banyak upaya, baik melalui intervensi, menarik aliran modal... dan semuanya bisa berjalan dengan baik," jelas Perry Warjiyo akhir pekan lalu.
Selain langkah intervensi, Bank Indonesia juga telah menaikkan tingkat suku bunga acuan BI-Rates sejak April 2024. Kenaikan tingkat suku bunga ini dilakukan untuk mengantisipasi keluarnya dana asing menyusul meningkatnya gejolak di pasar keuangan global seiring dengan tertundanya penurunan suku bunga di Amerika Serikat.
Langkah preemptive Bank Indonesia ini diapresiasi oleh IMF sebagai upaya yang perlu dilakukan di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
"Kebijakan kenaikan suku bunga yang baru-baru ini dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) berupaya untuk menangkis potensi tekanan inflasi impor akibat depresiasi rupiah, dalam konteks meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," jelas IMF. (hsb)