- Antara
Operasional dan Pemeliharaan Tol Akses IKN akan Dilelang, Menteri PUPR: Itu Dibangn Murah dengan APBN
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala OIKN Basuki Hadimuljono operasional dan pemeliharaan Jalan Tol Akses Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menteri Basuki mengatakan, proses lelang operasional dan pemeliharaan tol nantinya akan berjalan seperti tol-tol lain yang dibangun menggunakan APBN.
"Iya, untuk operasionalnya nanti dilelang. Seperti jalan-jalan tol kita, misalnya jalan Tol Patimban itu dibangun murah dengan menggunakan dana APBN," kata Menteri yang akrab disapa Pak Bas tersebut, di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
"Ini sama saja jadi hanya untuk operasi dan pemeliharaannya saja supaya bisa dipelihara serta dioperasikan," imbuhnya.
Menurut Pak Bas, lelang jalan Tol Akses IKN akan dilakukan jika konstruksi jalan tol tersebut selesai.
Jalan Tol IKN dapat mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Dari waktu tempuh yang semula apabila melewati Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) dan Lintas Sepaku membutuhkan waktu sekitar 2 jam 15 menit dengan jarak 95 km, maka akan menjadi hanya sekitar 45 menit dengan jarak 57 km.
Jaringan jalan tol ini menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Penajam Paser Utara, utamanya melintasi jalan Tol IKN dan Jembatan Pulau Balang.
Kementerian PUPR menargetkan jalan tol menuju IKN di Kalimantan Timur tahap 1 selesai pada Juli.
Untuk tahap 1, pembangunan Jalan Tol IKN saat ini sudah berjalan pada tiga seksi, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km dengan progres 48 persen, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km dengan progres 57 persen, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km dengan progres 67 persen. Ketiga seksi ini ditargetkan rampung dan fungsional pada Juli 2024.
Untuk Seksi 6A Riko-Rencana Outer Ring Road IKN dan Seksi 6B Rencana Outer Ring Road-Simpang 3 ITCI saat ini juga sudah dimulai pengadaan tanah dan konstruksinya dengan progres 4,8 persen pada Seksi 6A dan 17,5 persen pada Seksi 6B. (ant/rpi)