Saat Bursa Regional Dibuka Melemah, IHSG Diprediksi Masih Dalam Tekanan, Cermati Pergerakan Dua Saham Ini.
Sumber :

Saat Bursa di Kawasan Asia Dibuka Melemah, IHSG Diprediksi Masih Dalam Tekanan, Cermati Pergerakan Dua Saham Ini

Senin, 24 Juni 2024 - 08:18 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Memasuki awal pekan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi masih dalam tekanan. Sentimen negatif dari bursa di kawasan Asia akan menjadi sentimen negatif bagi bursa domestik

Tim Riset BRI Danareksa melihat penguatan IHSG yang terjadi pekan lalu masih bersifat sementara, karena tertahan di level demand zone 6.639 - 6.773. Oleh sebab itu, secara teknis IHSG masih dalam tren penurunan. 

"Penguatan masih bersifat sementara karena arah tren masih cenderung turun. Resisten yang perlu diperhatikan 6.977 dan 7.000. Waspadai penurunan lebih dalam jika harga turun di bawah support 6.698," tulis Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas, Senin (24/6/2024). 

Meski potensi koreksi indeks masih cukup besar, Tim Riset BRI Danareksa merekomendasikan dua saham ini, yakni PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT  Sawit Sumber Mas Sarana Tbk (SSMS). 

Saham ISAT yang pekan lalu ditutup di level Rp10.425 direkomendasikan beli, dengan target harga di level Rp12.000 - Rp13.900, dengan stop loss di level Rp9.700. 

Sementara saham SSMS yang sebelumnya ditutup di level Rp1.080, juga direkomendasikan beli. Target harga SSMS dipasang di kisaran Rp1.115 - Rp1.175, dengan level stop loss di level Rp990. 

Sedangkan dua saham yang direkomendasikan jual oleh Tim Riset BRI Danareksa adalah saham ACES dan PWON, yang diperkirakan rawan koreksi dengan target harga masing - masing di level Rp374. 

Bursa Regional

Sementara itu, dari kawasan Asia Pasifik, mayoritas pasar saham dibuka melemah pada awal pekan ini. Investor masih mengkhawatirkan rilis data inflasi dari Australia dan Jepang yang akan dirilis pekan ini. 

Perhatian khusus diberikan investor terhadap data tingkat inflasi konsumen bulan Mei 2024 di Australia, yang akan dirilis Rabu (26/6/2024) mendatang. Sebelumnya, pejabat bank sentral Australia menyebukan bahwa pihaknya tengah mempertimbangan kenaikan suku bunga dalam pertemuan bank sentral sebelumnya. 

Jika tingkat inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, bank sentral Asutralia (RBA) berpotensi menaikkan suku bunga acuannya, dan akan menjadi negara utama di Asia Pasifik yang melakukan pengetatan moneter di tengah kecenderungan penurunan suku bunga yang masih tinggi di kawasan. 

Pagi ini, indeks ASX di Australia dibuka melemah tipis 0,02 persen. Sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,27 persen, dan indeks bursa Shanghai di Cina juga terkoreksi tipis 0,02 persen. Namun, indeks Nikkei di Jepang juga dibuka melemah 0,19 persen. (hsb)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral