- Antara
Beda Omongan Bahlil dan Menteri ESDM, Terungkap Alasan Mundurnya BASF dan Eramet dari Proyek Nikel Senilai Rp42 Triliun di Sonic Bay Maluku Utara
“Kalau mundur, ya kami cari yang lain. Masih banyak yang mau,” kata Arifin ketika ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Jumat (28/6).
Arifin mengungkapkan bahwa BASF mundur dari proyek Sonic Bay karena sudah mendapatkan mitra untuk memasok kebutuhan industrinya.
“Dia (BASF) memutuskan untuk gak masuk ke Indonesia, mungkin dia (BASF) sudah (dapat pasokan) di tempat lain, tapi kami nggak tahu lah alasan di baliknya apa,” ujar Arifin.
Lebih lanjut, ketika disinggung mengenai pasar nikel yang menurun, Arifin menjelaskan bahwa memang saat ini terjadi penurunan permintaan nikel di pasar dunia, serta melemahnya perekonomian global.
“Memang, ya, semua demand (permintaan) turun, karena ekonomi juga melemah,” kata Arifin. (ant/rpi)