- INKA
Pabrik Lokomotif INKA Madiun Overload, Butuh Tambahan Modal Rp965 Miliar Bangun Fasilitas Kereta Api di Banyuwangi Jawa Timur: Untuk Penuhi Pesanan
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur PT Industri Kereta Api (INKA) Eko Purwanto menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan tambahan Penyertaan Modal Negara senilai Rp965 miliar.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin (1/7).
Dirut INKA menyampaikan, penambahan PMN sebesar Rp965 miliar itu akan dipakai untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas produksi kereta api.
“Kebutuhan kereta api secara nasional di dalam negeri ini terus meningkat, baik itu replacement maupun yang baru, ini INKA perlu mempersiapkan semuanya untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan kondisi keterbatasan INKA saat ini terkait dengan kapasitas dan kapabilitas," ujar Eko Purwanto, dikutip Selasa (2/7/2024).
"Kami berharap ini bisa kita siapkan dari awal, sehingga nanti bisa memenuhi timeline-nya sesuai kebutuhan yang ada di operasional,” imbuhnya.
Secara kapasitas, saat ini baru ada satu pabrik INKA yang ada di Madiun, Jawa Timur. Produksinya meliputi 800 unit gerbong barang per tahun, kereta penumpang 225 unit per tahun, lokomotif 15 unit per tahun, kelengkapan bogle 300 carset per tahun, KA penggerak 40 unit per tahun
Mengingat seluruh pesanan dikerjakan di Madiun hingga overload, maka butuh mengoperasikan pabrik INKA di Banyuwangi guna memenuhi pesanan yang diterima.
“Nanti rencana untuk PMN yang 2024 sebesar Rp965 miliar akan kami pergunakan untuk persiapan pemenuhan fasilitas produksi yang ada di Banyuwangi, sehingga nanti Banyuwangi mampu untuk menyelesaikan 250 unit kereta per tahun,” ucapnya.
Penggunaan dana tambahan PMN tersebut dipakai untuk memenuhi alat-alat produksi seperti mesin untuk carbody hingga peningkatan kapasitas line produksi stainless steel.
Selain itu juga digunakan untuk pemenuhan alat-alat pengujian guna meningkatkan kualitas produk INKA, antara lain pembuatan tes track saat uji dinamis sepanjang 3 kilometer.
Terakhir, dana Rp965 miliar bakal dimanfaatkan untuk pemenuhan dari fungsi pabrik, seperti jalan akses guna mobilisasi dari produk-produk yang ada di dalam pabrik.
“Untuk PMN 2024 Rp965 miliar sudah kami rencanakan, kami mohon dukungannya sehingga pabrik Banyuwangi nanti untuk memenuhi pesanan, untuk menyelesaikan yang di PT INKA itu bisa beroperasi di tahun 2025 semester II,” terangnya. (ant/rpi)