- Antara Foto
Dekati Rekor Tertingginya, Harga Emas Antam Kembali Menguat ke Level Rp1,368 Juta per Gram
Jakarta, tvOnenews.com - Memasuki semester kedua 2024, pergerakan harga emas dunia dan domestik masih relatif stagnan. Setelah dibuka melemah di awal Juli, hari ini harga emas Antam (PT Aneka Tambang Tbk) kembali menguat.
Menyusul pergerakan harga emas dunia yang sebelumnya menguat, harga emas domestik pada perdagangan Selasa (2/7/2024) terpantau menguat Rp5 ribu per gram, dari Rp1,363 juta per gram menjadi Rp1,368 juta per gram.
Harga emas Antam hari ini kembali mendekati rekor tertingginya sepanjang sejarah di level Rp1,371 juta per gram yang dicapai pada pekan lalu.
Sementara harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini juga terpantau menguat Rp5 ribu per gram, dari Rp1,233 juta per gram menjadi Rp1,238 juta per gram.
Meski harga emas di pasar global menguat di awalpekan, pergerakan harga emas Antam hari ini tertahan dengan penguat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang membuat harga emas yang dipatok dalam dolar secara relatif menjadi lebih murah.
Emas Dunia
Sementara dari bursa komoditas global, harga emas dunia pada perdagangan kemarin terpantau menguat, seiring dengan aksi beli investor yang kembali muncul setelah harga terkoreksi sebelumnya. Saat ini, harga emas dunia masih relatif stagnan, seiring dengan sikap investor yang masih menantikan kepastian dari turunnya suku bunga di Amerika Serikat.
Di pasar spot, harga emas dunia kemarin terpantau menguat 0,2 persen ke level 2.329 dolar AS per troy ounce. Sementara di pasar kontrak, harga emas untuk penyerahan bulan Agustus 2024 terpantau stabil di level 2.338 dolar AS per troy ounce.
Seiring dengan ketidakpastian rencana penurunan bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve, para pelaku pasar terus menantikan rilis sejumlah data ekonomi. Berbagai data ekonomi ini terutama diperkirakan akan menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk menetapkan kebijakan moneternya.
Hari ini, pasar akan menantikan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell. Pernyataan ini merupakan yang pertama setelah pertemuan dewan gubernur bank sentral pada pekan lalu. (hsb)