Ilustrasi - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyurati Prabowo Subianto selaku presiden terpilih 2024-2029 untuk nantinya membentuk Badan Logistik Nasional (BLN)..
Sumber :
  • Dok. Pelindo

Surati Prabowo Subianto, ALFI Pesan agar Presiden Terpilih Nantinya Membentuk Bentuk Badan Logistik Nasional, Apa Pentingnya?

Rabu, 3 Juli 2024 - 08:20 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Terpilih Prabowo Subianto mendapat pesanan untuk membentuk Badan Logistik Nasional (BLN).

Hal itu diutarakan oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) yang mendesak pemerintah mendatang dan pihak untuk membentuk BLN untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi pemerintahan baru sebesar 8 persen.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan sangat yakin bahwa pembentukan Badan Logistk Nasional bisa mendorong target tersebut.

"Kalau ada tata kelola logistik dan ada badannya, nggak mustahil itu karena faktanya, kita selalu di atas lima persen pertumbuhannya," kata Akbar Djohan, dikutip Rabu (3/7/2024).

Akbar mengaku, pihaknya sudah bersurat kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengenai urgensi pembentukan BLN.

"Kalau tahun lalu kan masih ada tahun politik. Sekarang, sudah ada pemenangnya. Jadi, kita sudah kasih masukan tertulis ke presiden terpilih atau istana baru, termasuk melalui induk organisasi kita, yaitu Kadin," katanya.

Mewakili ALFI, Akbar mengklaim bahwa kontribusi logistik selama 4 tahun terakhir yang mencakup transportasi dan pergudangan, menempatkan sebagai kontributor terbesar kedua setelah industri mineral besi tahan karat. 

Oleh karenanya, kontribusi signifikan itu sangat penting guna mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen yang diharapkan oleh pemerintahan baru.

"Jadi konstribusi besar sekali. Nah kalau misalnya itu tidak dimaksimalkan, rasanya target presiden baru (pertumbuhan ekonomi) delapan persen itu, akan jauh dari cita-cita itu," ujar Akbar.

Menurut Akbar, BLN nantinya pasti akan mampu meningkatkan daya saing logistik, bukan hanya secara nasional tetapi di level global.

"Harapannya undang-undang, tak apa, berproses. Toh ini untuk kepentingan nasional supaya punya daya saing global ataupun regional," kata Akbar.

Secara garis besar, Akbar berharap keberadaan BLN bisa terjadi percepatan iklim investasi baik dalam dan luar negeri, serta bisa memaksimalkan pendapatan dari sektor logistik.

Selain itu, bisa menjadi percepatan sektor industri manufaktur dan mencegah deindustrialisasi.

"Kita tak mengharapkan anggaran. No, kami pengusaha logistik ini sangat independen, kami ingin ada satu lembaga yang independen, dengan tugas yang jelas, KPI (key performance index) yang jelas," ujarnya.

Oleh karena itu, Akbar berharap pemerintahan baru Prabowo-Gibran periode 2024-2029 dapat membentuknya dengan laporan pertanggungjawaban bisa langsung ke presiden.

"Makanya diharapkan dimulai dengan perpres, tapi kalau boleh, dengan undang-undang. Tapi yang paling penting lapornya sama presiden. Itu yang paling penting," kata Akbar.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi tetap kuat pada triwulan I-2024, yakni mencapai 5,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia terus dapat menunjukkan ketangguhan, terlihat dari capaian pertumbuhan pada triwulan I ini,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/5). (ant/rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral