Semen Indonesia (SIG) mendapat apresiasi dari forum arkeologi internasional karena upaya konservasi yang dilakukan di kawasan tambang..
Sumber :
  • Antara

Keren! Semen Indonesia Raih Apresiasi Internasional Atas Upaya Konservasi Situs Arkeologi di Kawasan Tambang, Ternyata Situs Prasejarah Terpenting

Sabtu, 6 Juli 2024 - 14:27 WIB

Jakarta, tvOnenews.com – PT Semen Indonesia Tbk (SIG) kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian warisan budaya dengan meraih apresiasi dari SPAFA International Conference on Southeast Asian Archaeology and Fine Arts (SPAFACON) 2024.

SPAFACON adalah forum internasional untuk berbagi dan memperbarui pengetahuan arkeologi, khususnya mengenai kawasan Asia Tenggara. 

Diketahui, agenda tahunan ini berlangsung pada 10-14 Juni 2024, di Bangkok, Thailand. Apresiasi diberikan kepada SIG atas upaya dalam mengelola dan melestarikan situs arkeologi prasejarah di Bulu Sipong IV, Pangkep, Sulawesi Selatan.

Noel Hidalgo Tan selaku Senior Specialist in Archaeology and Head of the Organizing Team of SPAFACON mengatakan bahwa aksi konservasi yang dilakukan SIG patut dicontoh oleh perusahaan atau lembaga lain.

“SIG patut dicontoh atas kepeduliannya terhadap situs arkeologi dan warisan budaya di Asia Tenggara,” ujar Noel dilansir dari Antara, Sabtu (6/7/2024).

Upaya Pelestarian yang Dilakukan Semen Indonesia

SIG tidak hanya fokus pada pelestarian situs arkeologi, tetapi juga melakukan berbagai upaya untuk memastikan kelestarian lingkungan di sekitarnya. 

Beberapa langkah konkret yang dilakukan SIG dalam mengelola Bulu Sipong, salah satunya adalah dengan penetapan Kawasan Konservasi.

SIG telah menetapkan 31,64 hektar (11,3%) dari total lahan tambang di Bulu Sipong sebagai kawasan konservasi.

Diketahui, karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan sangat kaya akan situs seni cadas prasejarah yang terkenal sebagai lukisan gua tertua di dunia.

Pada menara karst, terdapat banyak tempat tinggal atau perlindungan alami yang dibuat dari bebatuan dengan gambar binatang dan manusia berusia lebih dari 40.000 tahun. 

Selain itu, SIG juga menjalin kerja sama erat dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX untuk memastikan pengelolaan situs yang tepat.

Mereka melakukan pemantauan berkala terhadap getaran dan udara ambien untuk memastikan keamanan situs dan kualitas lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh PT Semen Tonasa bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan (kini Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX) dan Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep pada 2018, diketahui beberapa situs prasejarah penting itu di antaranya berada dalam konsesi tambang tanah liat yang dikelola oleh anak perusahaan SIG, PT Semen Tonasa.

Dalam pengelolaan Bulu Sipong, Semen Tonasa secara aktif menjalin kerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX.

Hasilnya, nilai getaran terjaga di bawah standar nasional untuk bangunan cagar budaya, begitu pula kualitas udara ambien di sekitar situs yang juga terjaga sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Perusahaan juga melakukan pengecoran jalan sepanjang 1.800 meter dan penyiraman jalan tambang secara berkala untuk mengurangi debu, mengedukasi karyawan dan masyarakat sekitar tentang pentingnya pelestarian situs prasejarah untuk memastikan keamanan situs.

Perusahaan telah memasang rambu, dan pembatasan akses dengan pemasangan pagar sepanjang 1.900 meter, serta revegetasi di kawasan konservasi.

Dokumen Rencana Pengelolaan Warisan Budaya (Cultural Heritage Management Plan/CHMP) yang dirilis SIG akan akan berfungsi sebagai panduan pengelolaan warisan budaya yang dimiliki oleh Perusahaan, termasuk Bulu Sipong yang merupakan situs cagar budaya.

Dokumen CHMP ditetapkan melalui serangkaian hasil penelitian literatur, focus group discussion (FGD) dan observasi lapangan yang melibatkan Badan Pengelola UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIX, para pakar arkeologi, antropologi, geologi, keanekaragaman hayati, pariwisata serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Serangkaian FGD bersama masyarakat dilaksanakan sebagai upaya menggali lebih dalam potensi arkeologi dan sejarah yang terkandung di dalam area konsesi Semen Tonasa serta rencana pengembangan perusahaan di masa yang akan datang

“SIG berharap situs Bulu Sipong dapat menjadi sarana edukasi dan membantu mempromosikan sejarah dan budaya kepada masyarakat luas,” ujar Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni.

Upaya pelestarian situs arkeologi Bulu Sipong oleh SIG merupakan contoh nyata komitmen perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya.

Ke depannya, SIG diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa Indonesia. (rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:33
01:30
01:33
02:01:30
02:25
03:26
Viral