Bukan di Indonesia, Raksasa Otomotif Asal Cina Ini Ternyata Bangun Pabrik Mobil Listrik Pertamanya di Thailand untuk Kawasan Asia Tenggara.
Sumber :
  • AP Foto

Bukan di Indonesia, Raksasa Otomotif Asal Cina Ini Ternyata Lebih Memilih Thailand Untuk Bangun Pabrik Mobil Listriknya

Minggu, 7 Juli 2024 - 18:37 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ambisi Indonesia untuk menjadi pemain utama mobil listrik di kawasan ASEAN mulai mendapat saingan. Negara tetangga, Thailand ternyata berhasil menarik raksasa otomotif asal Cina, BYD untuk membangun pabrik mobil listrik. 

Pekan lalu, BYD telah meresmikan pabrik mobil listrik pertamanya di Thailand, yang merupakan upaya perusahaan ini untuk mengincar pasar Asia Tenggara. Selain itu, pabrik di Thailand ini juga ditujukan untuk ekspor ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. 

Pabrik baru di Rayong, selatan Bangkok ini dibangun hanya dalam 16 bulan dengan kapasitas produksi hingga 150 ribu mobil setiap tahunnya. Pabrik ini juga akan memproduksi sejumlah model mobil BYD dan juga baterai dan transmisi. 

Pembukaan pabrik ini pada Kamis (4/7/2024) lalu juga dilakukan dengan menyumbangkan seri BYD Dolphin, seri hatchback compact, yang disumbangkan langsung ke lembaga nirlaba milik keluarga kerajaan. Mobil ini diklaim sebagai mobil ke-8 juta yang diproduksi BYD. 

Pembangunan pabrik mobil listrik BYD ini merupakan bagian dari upaya Thailand untuk memproduksi 30 persen mobil listrik dari seluruh mobil yang diproduksi di negara tersebut pada tahun 2030. Saat ini, satu dari tiga mobil listrik yang dijual di Thailand adal produksi BYD, yang sebagian besarnya masih berbahan bakar minyak. 

BYD yang merupakan singkatan dari "Build Your Dreams" (membangun mimpi), telah berhasil menjual 3 juta mobil tahun lalu, dengan 243 ribu diantaranya diekspor. Sementara pada semester I-2024, perusahaan ini telah menjual 1,6 juta mobil listrik. 

Khusus di Thailand, BYD berhasil menjual 30.650 mobil listrik pada tahun lalu, dan berencana untuk menjadikan pabrik barunya untuk memproduksi seri mobil listrik Dholpin, Atto 3, dan Sealion 6. 

BYD menyebut bahwa pabrik baru ini akan bisa meyerap 10 ribu tenaga kerja.

Ancaman Tarif

Selain di Thailand dan Cina, saat ini BYD juga telah memiliki rencana untuk mempercepat pembangunan pabrik mobil listriknya di sejumlah negara seperti Brazil, Hungaria, dan Uzbekistan. 

Peresmian pabrik di Thailand kali ini terjadi bersamaan dengan upaya Uni Eropa yang berencana untuk menerapkan tarif yang lebih tinggi untuk mobil listrik asal Cina yang dilakukan untuk melindungi pasar mobil listrik di kawasan tersebut. 

Di sisi lain, pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat juga berencana untuk menaikkan tarif mobil listrik asal Cina dari 25 persen menjadi 100 persen. Sama seperti Uni Eropa, langkah ini dilakukan untuk melindungi produsen mobil listrik lokal dari serbuan mobil listrik Cina yang lebih murah. 

Menurut BYD, mobil listrik seri Dolphin dapat berjalan hingga 409 kilometer dalam satu kali pengisian baterai. Dalam sebuah pameran otomotif di Bangkok, sebuah model Dolphin yang dipajang ditawarkan dengan harga 859.999 baht Thailand, atau sekitar Rp388 juta. Namun, BYD disebut - sebut akan memberikan diskon besar untuk mobil listrik yang diproduksi di Thailand. (AP/hsb)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
00:56
01:52
Viral