- Antara Foto
Setelah Berhasil Menembus Rekor Tertingginya, Harga Emas Antam Akhirnya Tergelincir ke Rp1,389 Juta per Gram
Jakarta, tvOnenews.com - Kenaikan harga logam mulia di dalam negeri yang terjadi sejak pekan lalu, akhirnya mulai berbalik arah. Setelah menembus rekor tertingginya, harga emas Antam (PT Aneka Tambang Tbk) akhirnya hari ini terkoreksi.
Dikutip dari laman logammulia.com, pada Selasa (9/7/2024), harga emas Antam terpantau melemah Rp7 ribu per gram, atau turun dari rekor tertingginya di level Rp1,396 juta per gram pada Senin (8/7/2024), ke level Rp1,389 juta per gram.
Koreksi harga emas Antam hari ini merupakan yang pertama kali dalam sepekan, setelah harga emas Antam mengalami reli yang cukup tinggi hingga Rp31 ribu per gram, atau sekitar 2,27 persen dalam lima hari.
Sementara harga pembelian kembali, atau harga buyback emas Antam juga terpantau turun lebih tajam yakni mencapai Rp13 ribu per gram, dari level Rp1,262 juta per gram menjadi Rp1,249 juta per gram.
Pelemahan harga emas Antam hari ini terutama dipicu oleh melemahnya harga emas dunia. Selain itu, mulai menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga membuat harga emas domestik menjadi relatif lebih murah dalam mata uang rupiah.
Koreksi Emas Global
Sebelumnya pada perdagangan Senin (8/7/2024), harga emas dunia di pasar spot terpantau anjlok lebih dari 1 persen. Harga emas melemah seiring dengan menguatnya sentimen investor di pasar saham menyusul menguatnya ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat tahun ini.
Harga emas di pasar spot terpantau turun sebesar 1,5 persen ke level 2,354 dolar AS per troy ounce. Sementara harga emas di pasar kontrak juga terpantau turun 1,5 persen ke level 2,362 dolar AS per troy ounce.
Setelah menembus level tertingginya dalam enam minggu terakhir, koreksi harga emas dunia ini dinilai merupakan jeda sementara. Dalam jangka pendek, koreksi harga emas dipicu oleh naiknya ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat yang membuat investor beralih ke pasar saham.
Namun, dalam jangka panjang penurunan suku bunga diperkirakan akan berdampak positif bagi harga emas dunia, sebagai instrumen yang tidak memberikan imbal hasil atau yield tetap kepada investor. (hsb)