Setelah Turun Dua Hari, Harga Emas Antam Kembali Menguat Rp6.000 per Gram; Imbas Positif dari Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS.
Sumber :
  • Antara Foto

Setelah Turun Dua Hari, Harga Emas Antam Kembali Menguat Rp6.000 per Gram; Imbas Positif dari Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS

Kamis, 11 Juli 2024 - 09:11 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Harga emas dalam negeri kembali menguat setelah terkoreksi cukup tinggi dalam dua hari terakhir. Kenaikan harga emas Antam (PT Aneka Tambang Tbk) hari ini masih ditopang oleh menguatnya harga emas dunia sebelumnya. 

Dikutip dari laman logammulia.com, pada Kamis (11/7/2024), harga emas Antam terpantau menguat Rp6.000 per gram, dari level Rp1,380 juta per gram di Rabu (10/7/2024) ke level Rp1,386 juta per gram. 

Sementara, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam juga terpantau naik lebih rendah atau sebesar Rp5.000 per gram, dari level Rp1,245 juta per gram ke level Rp1,250 juta per gram. (Harga emas belum termasuk PPh 0,25 persen dan PPN 11 persen)

Setelah menembus rekor tertingginya pada akhir pekan lalu di level Rp1,396 juta per gram, harga emas Antam untuk sementara terlihat mengalami konsolidasi. Namun, seiring dengan tren harga emas dunia yang masih menguat, harga emas Antam diyakini akan bisa kembali menembus level psikologisnya di Rp1,4 juta per gram. 

Harga emas Antam pada Kamis ini masih dipengaruhi oleh naiknya harga emas dunia kemarin. Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi faktor penentu dalam pergerakan harga logam mulia dalam negeri. 

Harga Emas Dunia

Pada perdagangan Rabu sebelumnya, harga emas dunia di pasar spot kembali menguat 0,6 persen ke level 2.378 dolar AS per troy ounce. Sementara harga kontrak emas untuk penyerahan Agustus 2024 juga terpantau menguat 0,7 persen ke level 2.384 dolar AS per troy ounce

Kenaikan harga emas ini terjadi seiring dengan meredanya spekulasi pelaku pasar terkait dengan rencana penurunan suku bunga di Amerika Serikat. Optimisme pelaku pasar terhadap penurunan bunga di September 2024 mendatang kembali mereda menyusul pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve.

Di hadapan Kongres Amerika Serikat, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu konfirmasi data ekonomi lebih lanjut sebelum memutuskan untuk melakukan penurunan tingkat suku bunga. 

Meski tidak memberikan sinyal jelas terhadap penurunan suku bunga di tahun ini, pernyataan Jerome Powell ini dinilai pelaku pasar masih membuka peluang terjadinya penurunan suku bunga di tahun ini. 

Di pasar keuangan, penurunan suku bunga acuan secara langsung akan berdampak positif bagi minat investor untuk berinvestasi di instrumen yang tidak memberi imbal hasil tetap seperti emas. (hsb)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral