PT Wijaya Karya Tbk (Persero) (WIKA) disebut-sebut mengalami rugi karena bangun kereta api cepat Whoosh..
Sumber :
  • Istimewa

Bantah WIKA Rugi Rp7,2 Triliun karena Proyek Kereta Cepat Whoosh, Stafsus Menteri BUMN: Dimana-mana Orang Investasi Dulu

Rabu, 17 Juli 2024 - 10:54 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - PT Wijaya Karya Tbk (Persero) (WIKA) diketahui mencatatkan rugi sebesar Rp 7,12 triliun pada tahun 2023

Angka tersebut naik sebesar 11.860% dari laporan rugi bersih WIKA di tahun 2022 yang hanya sebesar Rp59,59 miliar.

Biang kerugian WIKA itu disebut-sebut akibat tingginya beban bunga dan lain-lain, khususnya dari pembangunan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Whoosh.

Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah bahwa Whoosh disebut sebagai penyebab kerugian WIKA.

Pasalnya, Arya menyebut bahwa apa yang dikerjakan WIKA pada proyek Whoosh merupakan bentuk investasi.

"Bukan menyumbang kerugian, di mana-mana orang ada investasi dulu, misalnya kau bikin rumah, rugi apa enggak? Kalau tahun pertama, gimana? Dia kan untuk bisnis, kalau misalnya bikin rugi itu kalau misalnya perusahaannya kereta cepatnya enggak jalan," kata Arya, dikutip Rabu (17/7/2024).

Proyek Kereta Cepat Whoosh ditargetkan mempunyai 60 trayek, dan hingga kini baru mencapai 40-an trayek.

Oleh sebab itu, Arya menegaskan bahwa target investasi WIKA itu juga tidak bisa tiba-tiba langsung mencapai keuntungan sebagaimana yang diharapkan perseroan.

"Enggak mungkin tiba-tiba ya ada orang jualan masa langsung tercapai, ya dia bertahap. Tapi kan sekarang sudah bagus," kata Stafsus dari Erick Thohir tersebut.

Sebelumnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa selain tingginya beban bunga dan lain-lain, penyebab besarnya boncosnya WIKA di tahun 2023 disebabkan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

Untuk diketahui, PSBI adalah anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI yang juga pemilik mayoritas 60% saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Sedangkan, WIKA sendiri diketahui menguasai 38 persen saham PSBI.

"Ada dua komponen yang pertama adalah beban bunga yang cukup tinggi, kedua adalah beban lain-lain di antaranya mulai tahun 2022 kami sudah mencatat adanya kerugian dari PSBI atau kereta cepat alias Whoosh yang tiap tahun juga cukup besar," ujar Agung. (rpi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral