Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi tetap mendorong sinergi ketahanan pangan di tengah isu mark up impor beras yang dilaporkan ke KPK..
Sumber :
  • Antara

Terseret Kasus Mark Up Impor Beras, Kepala Bapanas Tetap Komitmen Dorong Ketahanan Pangan: Pastikan Pemerataan

Sabtu, 20 Juli 2024 - 22:04 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi terus mendorong pemangku kepentingan untuk bersama bersinergi memajukan ekosistem pangan nasional.

Arief ingin ekosistem ketahanan pangan Indonesia lebih mandiri, berdaulat, dan penuh integritas.

Hal itu disampaikan Kepala Bapanas Dalam dalam seminar Revolusi Pangan bertajuk 'Membangun Sistem Integrasi Horizontal Industri Pangan Bangsa' dalam Indo Livestock Expo and Forum yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) di JCC Senayan.

"Yang harus kita dorong bersama-sama adalah ketahanan pangan yang berdasarkan kemandirian pangan dan kedaulatan pangan dengan penuh integritas untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045," kata Arief dikutip dari Antara, Sabtu (20/7/2024).

Menurutnya, ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat dibangun di atas ekosistem pangan yang berkelanjutan.

Hal itu guna mendorong perlindungan terhadap petani, peternak, dan nelayan guna meningkatkan daya saing, menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

"Serta memastikan pemerataannya baik dari segi infrastruktur maupun pemenuhannya," imbuhnya.

Arief mengajak seluruh pelaku usaha pangan untuk bersinergi dalam integrasi horisontal ekosistem pangan nasional demi kepentingan bersama.

Sehingga, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya guna mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan tetap memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan.

Kebijakan pangan yang ditetapkn pemerintah bertujuan untuk menjaga harga yang wajar di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen.

Hal ini dilakukan antara lain melalui penetapan harga pembelian pemerintah (HPP), harga eceran tertinggi (HET), dan harga acuan pembelian dan penjualan (HAP) sehingga nilai tukar tetap di atas angka 100.

Selain itu, penguatan infrastruktur berbasis rantai dingin seperti cold storage, reefer container, heat pump dryer, dan air blast freezer terus dibangun di berbagai wilayah bersama pemerintah daerah untuk menunjang perpanjangan masa simpan produk (shelf life) dan pemerataan distribusi antarwilayah.

Semua upaya ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan yang akan berdampak pada stabilnya harga pangan baik di tingkat produsen maupun konsumen.

"Jadi pada saat semua panen harga jatuh, itu kita beli dengan harga yang baik sesuai dengan HAP, disimpan. Dua bulan lagi harganya akan kembali, dan kita bisa menjaga harga ayam, cabai, dan bawang agar tidak melambung tinggi," ungkap Arief.

Di tengah hal-hal positif yang sedang terus dikampanyekan Arief, Kepala Bapanas itu saat ini tengah menghadapi isu dugaan main harga atau mark up impor beras.

Bersama Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Arief kini tengah tengah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sejauh ini, Arief belum memberikan keterangan mengenai laporan yang dilayangkan oleh Studi Demokrasi Rakyat (SDR) tersebut.

Namun, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa sebelumnya sudah memberikan respons untuk menyikapi laporan tersebut.

Ketut menyampaikan, Ketut mengatakan Bapanas menghormati adanya aduan dari Studi Demokrasi Rakyat (SDR) yang menyeret Bapanas dan Bulog tersebut.

"Tentu kita hormati dan hargai pelaporan dari masyarakat tersebut sebagai hak dalam berdemokrasi. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi oleh KPK juga mesti kita hormati dan dukung sepenuhnya," kata Ketut seperti diberitakan tvOnenews.com, Sabtu (6/7/2024).

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral