- Abdul Gani Siregar
Setelah Sukses Dengan Batubara, Kemenkeu Ungkap SIMBARA Tahap 4 Diperluas Untuk Hilirisasi Komoditas Nikel dan Timah
Jakarta, tvOnenews.com - Sukses menerapkan pengelolaan sistem informasi untuk sektor batubara, pemerintah kembali memperluas cakupan Sistem Informasi Mineral dan Batubara (SIMBARA) untuk hilirisasi komoditas nikel dan timah.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengungkapkan, perluasan bisnis SIMBARA pada tahun ke-empat atau peluncuran edisi tahun 2024.
Hal ini dia sampaikan dalam acara Launching dan Sosialisasi Implementasi Komoditas Nikel dan Timah melalui SIMBARA, di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
“Pada tahun ini, kita melakukan penambahan integrasi sistem SIINas (Sistem Informasi Industri Nasional) di Kementerian Perindustrian untuk hilirisasi komoditas nikel dan timah yang mencakup proses bisnis hilirisasi di Smelter,” kata Isa Rachmatarwata.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata pun menyatakan pemerintah percaya diri lantaran Indonesia menduduki peringkat tinggi di komoditas nikel dan timah dunia.
“Indonesia adalah salah satu produsen nikel dan timah terbesar di dunia. Cadangan nikel di Indonesia mencapai sekitar 21 juta ton atau 24 persen dari total cadangan dunia,” tuturnya.
“Sementara cadangan timah Indonesia menempati peringkat kedua dunia dengan cadangan sebesar 800 ribu ton atau 23 persen dari cadangan dunia,” sambung Isa.