Ilustrasi - Badan Pangan Nasional (Bapanas) sudah menyiapkan strategi ketersediaan pangan untuk mengantisipasi dampak kemarau yang akan datang..
Sumber :
  • Dok. Perum Bulog

Antisipasi Dampak Kemarau, Bapanas Lakukan Strategi Ini untuk Amankan Ketersediaan Pangan

Selasa, 23 Juli 2024 - 12:57 WIB

Dia juga menambahkan bahwa penurunan produksi jagung sering terjadi pada periode Agustus hingga Desember, karena musim penghujan membuat petani lebih banyak menanam padi daripada jagung.

Cadangan jagung pemerintah yang disimpan Bulog dapat membantu mengantisipasi kenaikan harga jagung. Saat harga jagung melonjak di atas harga acuan, pemerintah dapat mengeluarkan cadangan jagung tersebut.

"Cara simultan untuk produk lain juga demikian, termasuk untuk komoditas ayam dan telur dalam rangka pengendalian harga," pungkas Maino.

Bapanas memproyeksikan total ketersediaan beras di Indonesia hingga Desember 2024 mencapai sekitar 39,8 juta ton.

Proyeksi ini dapat tercapai jika realisasi impor beras mencapai sekitar 4,3 juta ton, yang diakumulasikan dengan beras awal sebanyak 4,1 juta ton dan produksi dalam negeri sekitar 31,5 juta ton.

Angka kebutuhan konsumsi beras masyarakat Indonesia dalam satu tahun tercatat sekitar 31,2 juta ton, dengan kebutuhan per bulan sekitar 2,6 juta ton.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Juli dan Agustus 2024.

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral