- Antara
Keren! Sandiaga Uno Sebut Indonesia Punya 2 Desa Wisata Kelas Dunia, Lokasinya Ada di Bali dan Jogja
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki dua desa wisata terbaik yang diakui di kancah internasional.
Pengakuan Menparekraf ini menunjukkan adanya potensi besar desa wisata Indonesia dalam menarik wisatawan global.
Sandiaga menyebutkan bahwa Desa Penglipuran di Bali dan Desa Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta, telah diakui sebagai desa wisata terbaik di dunia.
Oleh karena itu, Menteri Sandiaga berharap keberhasilan dua desa ini dapat menjadi contoh bagi desa wisata lainnya di Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan serta fasilitasnya.
Menurut Sandiaga menyebut, desa-desa wisata di Indonesia harus mampu bersaing di tingkat global dan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.
Ia berharap menjelang akhir pemerintahan Presiden Jokowi, desa wisata akan mencapai prestasi yang lebih tinggi di dunia.
"Saya berharap di akhir pemerintahan Pak Jokowi ini desa wisata akan menorehkan lebih tinggi prestasinya di dunia," ujar Sandiaga, dikutip dari Antara, Selasa (23/7/2024).
Saat ini, Indonesia memiliki 6.016 desa wisata yang tersebar di seluruh daerah, dengan potensi pengembangan mencapai 7.500 titik.
Kemenparekraf RI berupaya memfasilitasi setiap kabupaten dan kota untuk membentuk desa wisata yang mengangkat keunikan destinasi berbasis kearifan lokal setempat.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan dalam penyelenggaraan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Sandiaga mendorong agar Jawa Barat bisa menyumbangkan desa-desa wisata terbaiknya yang memiliki standar destinasi berkelas dunia.
Ia menekankan bahwa desa wisata harus bisa menerapkan konsep berkelanjutan dan berkelas dunia untuk mencapai hal tersebut.
"Untuk bisa melakukan itu, desa wisata harus bisa menerapkan konsep berkelanjutan dan berkelas dunia," ujarnya.
Menparekraf menjelaskan bahwa ada tiga aspek yang harus dipenuhi suatu desa wisata agar diakui di kancah internasional. Aspek pertama adalah menambah atraksi di desa wisata, seperti menyelenggarakan pertunjukan seni budaya atau melestarikan adat dan tradisi leluhur.
Selain itu, desa wisata juga harus menyediakan akomodasi untuk para turis, seperti menyiapkan homestay atau penginapan dalam jumlah banyak. Aspek kedua adalah meningkatkan amenitas seperti jumlah homestay dan aksesibilitas, serta membangun paket-paket wisata.
Jika tiga aspek tersebut terpenuhi, maka peluang jumlah desa wisata berkelas dunia di Indonesia akan semakin banyak. Ini adalah langkah besar untuk membawa pariwisata Indonesia ke tingkat internasional yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa potensi lokal bisa bersaing di panggung global. (ant/rpi)