Ilustrasi - Kementerian ESDM mengintensifkan kerja sama dengan perusahaan asal China untuk tingkatkan produksi Migas di Indonesia..
Sumber :
  • Kementerian ESDM

Gandeng Sejumlah Perusahaan China, Kementerian ESDM Ambisi Genjot Cadangan dan Produksi Migas RI: Nanti Ada Penawaran Wilayah Kerja

Sabtu, 27 Juli 2024 - 10:22 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengintensifkan kerja sama dengan perusahaan asal China di sektor minyak dan gas bumi (migas).

Peningkatan kerja sama tersebut guna menggenjot cadangan dan produksi mohas di Tanah Air sebagai tindak lanjut kunjungan Menteri ESDM Arifin Tasrif ke negara China beberapa waktu lalu.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto, menyampaikan bahwa Ditjen Migas, SKK Migas, dan PT Pertamina Hulu Energi berkolaborasi mendorong teknologi serta berbagai upaya peningkatan cadangan dan produksi migas dari China untuk diterapkan di Indonesia.

"Dari lima fokus area eksplorasi di Indonesia timur, ada dua area yaitu Buton dan Timor yang terdapat partisipasi perusahaan migas China yaitu Sinopec dan Petrochina. Dua area tersebut telah ditetapkan sebagai area joint study pada Juni 2024. Setelah nanti joint study selesai, dilanjutkan penawaran langsung wilayah kerja migas (WK), penetapan pemenang WK, dan eksplorasi migas," kata Ariana dikutip dari Antara, Sabtu (27/7/2024).

Selain itu, dari lelang lima blok migas yang dibuka penawarannya pada ajang Indonesia Petroleum Association (IPA) pada Mei 2024, terdapat juga partisipasi perusahaan China.

"Nanti, pada waktunya akan diumumkan. Joint study dan lelang blok migas ini merupakan bagian dari strategi untuk penemuan cadangan migas," kata Ariana pula.

Sedangkan, terkait dengan peningkatan produksi, salah satu perusahaan China yaitu Sinopec sedang proses bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk penerapan teknologi dan upaya peningkatan produksi di lima kandidat lapangan migas Pertamina.

Ariana melanjutkan opsi mekanismenya melalui kerja sama operasi (KSO) model baru atau modifikasi antara Pertamina dan Sinopec, yang berdasarkan evaluasi merupakan skema yang lebih cepat, fleksibel, dan tetap menarik.

Saat ini, menurut dia, statusnya sedang proses izin pembukaan data migas, kemudian confidentiality agreement (CA) antara Pertamina-Sinopec.

Selanjutnya, pengiriman Tim Teknis Sinopec untuk studi ke lima lapangan Pertamina dalam rangka menentukan pilihan lapangan dan teknologi yang akan diterapkan per lapangan.

"Hal tersebut sesuai arahan Bapak Menteri ESDM bahwa Direktorat Jenderal Migas, SKK Migas, dan Pertamina agar berkolaborasi mendorong kerja sama dengan perusahaan China ini berjalan lebih cepat," kata Ariana. (ant/rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
04:41
05:26
03:59
01:39
01:02
Viral