Terbesar di Jawa Barat, BKPM Catat 2,4 Juta Proyek Mikro Kecil Senilai Rp127 Triliun Selama Semester I-2024.
Sumber :
  • Antara Foto

Terbesar di Jawa Barat, BKPM Catat 2,4 Juta Proyek Mikro Kecil Senilai Rp127 Triliun Selama Semester I-2024

Senin, 29 Juli 2024 - 17:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kontribusi Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap investasi terus meningkat. Selama enam bulan bulan pertama 2024 (Semester I-2024), terdapat 2,4 juta proyek UMK dengan nilai investasi mencapai Rp127 triliun. 

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pada periode Januari-Juni 2024, proyek UMK berhasil menyerap 4,69 juta tenaga kerja

"Dari Januari sampai bulan Juni, itu total yang masuk 2,4 juta proyek, dengan nilai Rp127 triliun untuk lapangan pekerjaan 4.696.618 orang," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Dari proyek usaha mikro kecil di Semester I-2024 tersebut, Bahlil  menyebut masih didominasi oleh sektor perdagangan dan reparasi senilai Rp46,5 triliun. Selanjutnya, sektor jasa berkontribusi Rp24,8 triliun, hotel dan restoran senilai Rp13 triliun, konstruksi sebesar Rp11,9 triliun, dan tanaman pangan sebesar Rp7 triliun.
 
Sedangkan apabila dirinci berdasarkan lokasi, Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan progres perkembangan investasi UMK terbesar, dengan nilai proyek sebesar Rp22,1 triliun.

Di luar UMK, BKPM mencatat investasi di bulan Januari-Juni 2024 (semester I) yang terealisasi sebesar Rp829,9 triliun dan berhasil menyerap sebanyak 1,225 juta tenaga kerja.
 
Penyerapan tenaga kerja tersebut didominasi melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai investasi sebesar Rp408,2 triliun dan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 738.202. Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) terealisasi di semester I sebesar Rp421,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 486.840 orang.

Kredit Perbankan
 
Meski nilai investasi proyek UMK relatif kecil, dari sisi penyerapan tenaga kerja, Bahlil mengaku besarnya kontribusi sektor UMK yang mencapai 4,69 juta tenaga kerja. Oleh sebab itu, dia berharap perbankan bisa meningkatkan pemberian fasilitas pemberian kredit atau permodalan kepada sektor UMK. 

Bahlil menyebutkan, dari total kredit/lending yang disalurk perbankan sebesar Rp6.300 triliun, hanya 18 persen yang disalurkan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
 
"Jadi kalau modalnya kita kasih tambah lagi dengan fasilitasi perbankan, maka ini sebagai instrumen yang paling bagus untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Sekalipun upah masih UMR," katanya. (ant)
 
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:22
00:54
01:35
02:15
06:15
00:52
Viral