- Instagram @smindrawati
Carut Marut Kondisi Geopolitik Menjadi Sorotan Komite Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia, Sri Mulyani: Ketidakpastian Global Masih Tinggi
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada Triwulan II 2024 masih tetap terjaga di tengah peningkatan tekanan di pasar keuangan global.
Hal ini juga berkaitan dengan ketidakpastian ekonomi global dan resiko geopolitik yang masih tinggi.
Sementara, melihat tren Triwulan III 2024 memang tekanan terpantau mulai sedikit mereda akan tetapi kondisi geopolitik dunia tengah carut marut.
Hal ini tentu menjadi perhatian Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang beranggotakan Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Kalau kita lihat memasuki Triwulan III 2024, tekanan yang terpantau mulai sedikit mereda namun melihat kondisi geopolitik yang ada aktif lagi, berbagai faktor resiko yang berkembang tetap perlu untuk kita cermati dan diantisipasi oleh kami berempat," jelas dia, dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III 2024, di Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024).
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyatakan memang pertumbuhan ekonomi dunia relatif stabil akan tetapi di level yang rendah.
"Ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi, di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang memang relatif stabil tapi tetap rendah, lemah dalam hal ini," tutur Sri Mulyani.
"Jadi tahun 2024 kita semuanya melihat dan memahami semua outlook yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah stabil tapi itu di level yang lemah," imbuhnya.
Seperti data yang disampaikan oleh Sri Mulyani, laporan terbaru dari World Economic Outlook pada periode Juni 2024.
"IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh 3,2 persen pada tahun 2024. Itu artinya apa, 3,2 persen itu lebih lemah. 3,3 persen yang tumbuh di tahun 2023," tegas dia.
Sementara Managing IMF pernah mendeklarasikan outlook pada tahun 2023 saja sudah dianggap sebagai tahun pertumbuhan ekonomi yang gelap. (agr)