- Antara Foto
Melemah Tiga Hari Berturut - Turut, Harga Emas Antam Turun Rp8 Ribu per Gram ke Level Rp1,420 Juta per Gram
Jakarta, tvOnenews.com - Seteleh menembus rekor tertingginya di level Rp1,433 juta per gram di awal Agustus 2024, harga emas dalam negeri terus melemah. Penurunan harga emas Antam ini terutama dipengaruhi oleh melemahnya harga emas dunia di pasar global.
Dikutip dari laman logammulia.com, pada Senin (5/8/2024), harga emas bersertifikat PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam terpantau melemah Rp8 ribu per gram, dari level Rp1,428 juta per gram ke level Rp1,420 juta per gram. Harga emas Antam ini merupakan yang terendah sepanjang bulan Agustus 2024.
Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga terpantau melemah Rp8 ribu per gram, dari level Rp1,281 juta per gram ke level Rp1,273 juta per gram.
Pelemahan harga emas Antam ini terutama masih dipengaruhi oleh tren penurunan harga emas dunia yang cenderung melemah sejak akhir pekan lalu. Selain akibat aksi ambil untung (profit taking), penurunan harga emas dunia juga dipengaruhi oleh naiknya tingkat imbal hasil atau yield oblgiasi pemerintah AS.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga emas di pasar spot terpantau turun 0,5 persen ke level 2.432 dolar AS per troy ounce. Sementara di pasar kontrak, harga emas juga terpantau turun ke level 0,4 persen ke level 2,476 dolar AS per troy ounce.
Ancaman Resesi
Pada pekan lalu, harga emas dunia sempat melonjak signifikan menyusul adanya sinyal penurunan suku bunga acuan di Amerika Serikat pada bulan September 2024 mendatang. Namun, sentimen positif ini akhirnya tergantikan oleh adanya ancaman resesi di Amerika Serikat.
Menyusul buruknya data pembayaran gaji atau payroll di bulan Juli 2024 lalu di Amerika Serikat, beberapa analis melihat adanya peluang bahwa negara tersebut akan segera memasuki periode resesi.
Selain menekan bursa saham, ancaman resesi di Amerika Serikat ini juga membuat imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS meningkat, dan membuat mata uang dolar AS cenderung melemah.
Meski ancaman resesi biasanya membuat investor beralih ke instrumen yang dianggap aman atau safe haven seperti emas. Namun dalam jangka pendek, melemahnya nilai tukar dolar AS membuat harga emas secara relatif menjadi lebih mahal. (hsb)