- Antara
Apresiasi Kesiapan Kementan dalam Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Bamsoet Ungkap Target Produksi Pangan 2025
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menyatakan apresiasinya terhadap kesiapan Kementerian Pertanian dalam menyiapkan program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi berbagai bahan pangan secara signifikan.
Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet, mengungkapkan bahwa target produksi pangan pada 2025 meliputi berbagai komoditas penting.
"Misalnya, target produksi pangan pada 2025 meliputi padi sebanyak 56,05 juta ton, jagung KA (kadar air 28%) sebanyak 22,59 juta ton, kedelai 350 ribu ton, ubi jalar 1,57 juta ton, kacang tanah 351 ribu ton dan kacang hijau 166 ribu ton, serta 56 juta ton untuk gabah kering giling, jagung kurang lebih 22 juta ton, kemudian kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, serta kacang hijau," kata Bamsoet, dikutip Selasa (6/8/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Bamsoet usai bertemu dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.
Bamsoet menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga memiliki banyak manfaat lainnya.
Di antaranya, program ini akan memberikan efek ganda yang signifikan bagi penciptaan lapangan kerja baru, terutama di sektor pertanian, seperti petani, peternakan sapi perah, serta mendorong perekonomian desa dan pelaku usaha kecil dan menengah.
"Makan bergizi tidak berdiri tunggal. Makan bergizi adalah hilir, hulunya adalah ada bawang, ada cabai, ada beras, ada telur, ada ikan, ada ayam. Semuanya diharapkan dapat dipenuhi dalam negeri. Jika seluruh bahannya dipenuhi dari dalam negeri, maka bisa memberikan keuntungan untuk petani," tuturnya.
Bamsoet juga menyoroti pentingnya program makan bergizi gratis dalam mendukung efektivitas proses belajar mengajar, mengingat 41% atau sekitar 18 juta anak di Indonesia pergi ke sekolah dengan perut kosong.
Program ini juga diharapkan dapat mengatasi masalah kelaparan dan malnutrisi di Indonesia. Berdasarkan laporan Global Hunger Index 2023, Indonesia berada di peringkat ke-77 dengan skor 17,6 dari 125 negara.
"Selain mengatasi kelaparan, program makan bergizi gratis juga bisa mengatasi berbagai permasalahan gizi buruk. Pada tahun 2024 ini diperkirakan sekitar 6,5% dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished yang melibatkan kurang lebih 17,7 juta orang. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara," jelas Bamsoet.
Dengan upaya peningkatan produksi pangan dan pelaksanaan program makan bergizi gratis, diharapkan dapat tercapai kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak yang membutuhkan asupan gizi seimbang. (rpi)